Di tengah gaduh soal masalah itu, masyarakat berteriak mengadu mahalnya kebutuhan riil di dapur mereka. Persoalan minyak goreng menjadi pemandangan ganjil di negeri yang terbilang sebagai produsen utama sawit dunia dengan perkebunan amat luas.
Baca Juga: Mengupas Deretan Fakta-fakta BLT Minyak Goreng
Hingga memasuki bulan Ramadhan, bukan suasana adem melainkan kenestapaan harga minyak goreng yang ugal-ugalan. Pemerintah yang seharusnya berani menebas leher kartel minyak goreng dengan pedang hukum tapi justru duit negara dari pajak rakyat yang digerus untuk menambal bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng.
Gagal menyikat kartel, pemerintah beberapa waktu lalu mengumumkan penyaluran bantuan langsung tunai untuk meringankan beban masyarakat. Bantuan langsung tunai ini menyasar 20,5 juta warga miskin penerima bantuan pangan non-tunai dan Program Keluarga Harapan serta 2,5 juta pedagang kaki lima penjual gorengan. Besarnya Rp100.000 per bulan, dibayarkan sekaligus di muka untuk tiga bulan (April-Juni).
Baca juga: Penampakan Ade Armando Dihajar dan Celana Dilucuti Massa Demo 11 April
Lantas, apakah negeri ini memiliki catatan manis mengenai kemandirian di bidang minyak goreng, mari kita tengok perbandingan harga minyak goreng di Indonesia dengan negara tetangga di ASEAN.
1. Harga Minyak Goreng di Indonesia
Harga minyak goreng di Indonesia di pasaran Rp20.000 per liter. Di toko ritel modern harganya mencapai Rp50.000 per dua liter. Minyak goreng Sania dibanderol dengan harga Rp24.900 per liter dan Rp49.600 per dua liter. Sementara minyak goreng Alfamart Rp20.500 dan Rp40.900 per dua liter.
Minyak goreng Tropical botol dibanderol dengan harga Rp24.900 per liter dan Rp49.200 per dua liter. Minyak goreng Bimoli dibanderol Rp21.500 per liter dan Rp41.900 per dua liter.
Lihat Juga: Dirjen Anggaran: BLT Minyak Goreng Demi Daya Beli Bukan Menjaga Inflasi