Aceh Barat Daya – Penyelesaian masalah erosi yang mengancam pemukiman di Gampong Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) harus menjadi perhatian utama bersama.
“Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh khususnya Pemerintah Kabupaten Abdya harus memfokuskan penyelesaian erosi ini,” kata Zulkanain, Selasa (26/9/2023).
Menurut anggota DPRK Abdya ini melalui sinergi semua elemen akan menghasilkan solusi penyelesaian dengan lebih mudah dan cepat.
“Ada baiknya harus ada sinergitas kita semua dalam penyelesaian masalah ini. Kita mengharapkan solusi yang terbaik,” sebut ketua PKB Abdya ini.
Upaya sementara pihaknya bersama salah seorang anggota DPR RI dan stekhaorde terkait telah meminta bantuan ke balai.
Katanya, ketersediaan Geobag murni dari permintaan Irmawan selaku anggota DPR RI.
“Ini bentuk perhatian kami sebagai anggota DPRK, kita fokus pada kenyamanan masyarakat Palak Kerambil ini,” sebut Om Zul.
Penanggulangan abrasi tetap diprioritaskan dan dikawal prosesnya hingga ke tingkat pemerintah pusat.
“Saya selalu melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait upaya penanganan abrasi Kedai Palak Kerambil ini,” kata Zulkanain.
Irmawan, katanya, sangat optimis dalam upaya membantu masyarakat Gampong Palak Kerambil agar terhindar dari bahaya abrasi yang lebih parah.
Om Zul mengaku akan terus berusaha mencari solusi atas masalah tersebut.
“Mari kita sama-sama memikirkan masalah ini, lupakan dulu ego kita masing-masing, masyarakat Gampong Palak Kerambil membutuhkan pemikiran dan kerjasama sama kita,” ungkapnya.
Om Zul mengajak semua elemen untuk benar-benar serius melihat permasalahan tersebut.
Pantauan awak media ini di lapangan, warga bersama sejumlah relawan Tagana mulai memasang Geobag tersebut.
Seperti diberitakan, 15 unit rumah warga di Gampong Palak Kerambil terancam akibat abrasi.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten setempat bisa segera melakukan langkah penanganan segera.
Penanganan ini agar rumah warga yang berada di pesisir pantai setempat tidak mengalami rusak yang lebih parah.
Selain rumah, ada sekitar 150 meter badan jalan setapak amblas ke laut akibat tergerus gelombang pasang.
Abrasi pantai akibat gelombang pasang ini sudah menjadi langganan setiap tahun melanda wilayah tersebut.
Menurut warga untuk mencegah terjadinya abrasi meluas perlu breakwater (tanggul pemecah ombak) sepanjang 500 meter.