Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) menuturkan kerusakan sistem pitot-statis menyebabkan pesawat Malaysia Airlines MH2664 sempat menukik tajam hingga ribuan meter awal April lalu.
Pesawat jenis Boeing 737-800 itu tiba-tiba jatuh dari ketinggian 9.448 meter menjadi 7.315 meter dalam beberapa detik setelah setengah jam lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Tawau, Sabah, pada 4 April lalu.
(CAAM) mengatakan sistem pitot-statis adalah instrumen yang mengukur perbedaan tekanan untuk menentukan kecepatan dan ketinggian udara.
Melalui pernyataan, Kepala Eksekutif CAAM, Datuk Chester Voo, mengatakan penyebab insiden mengerikan itu ditemukan setelah meninjau penyelidikan awal dan laporan rekayasa sehubungan dengan insiden tersebut.
Chester mengatakan kerusakan sistem pitot-statis itu menyebabkan indikator kecepatan pesawat salah memperhitungkan dan mengakibatkan pesawat melakukan pitch-up dan menonaktifkan autopilot.
“Menanggapi hal ini, reaksi langsung dan tepat dari pilot yang memegang kendali menjadikan status penerbangan pesawat bisa kembali positif di atas udara,” kata Chester seperti dikutip The Star pada Rabu (13/4).
“Ini penting memastikan bahwa pesawat tetap di bawah kendali pilot berdasarkan indikasi akurat yang tersisa dengan menggunakan sistem yang ada. Saat manuver ini, data keselamatan menunjukkan tindakan mendadak dari pilot selama upaya menonaktifkan autopilot,” paparnya menambajkan.
Selain kerusakan pitot-statis, Chester menuturkan insiden juga diperparah dengan kondisi cuaca buruk.
Pilihan Redaksi
|
Chester mengatakan untuk menjaga pengawasan keselamatan yang efektif, CAAM telah menginstruksikan Malaysia Airlines Berhad (MAB) untuk segera meningkatkan program Pelatihan Pencegahan dan Pemulihan Kesal (UPRT) mereka untuk menekankan reaksi awal dan waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi masalah, terutama dalam mengoperasikan Boeing 737-300.
“Ini akan diamanatkan oleh CAAM kepada semua operator pesawat komersial.
“Kami juga telah menginstruksikan mereka untuk mengeluarkan memo keselamatan yang disempurnakan untuk mengamanatkan perlunya tindakan awal yang lebih baik dan memperkuat kepatuhan terhadap daftar periksa pemulihan abnormal.
CAAM juga meminta analisis tinjauan dari pabrik pesawat Boeing terkait insiden serupa guna mencari solusi yang bisa mencegah insiden serupa terjadi.
Saat ini, Chester menuturkan CAAM dan MAB akan meninjau bersama laporan reliabilitas yang fokus pada masalah penerbangan Boeing 737-800.
“Mereka (pilot) diharuskan untuk menyelesaikan inspeksi pitot-statis yang mencakup semua disiplin ilmu termasuk pemanasan probe dan tes resistensi pada semua pesawat seri B737-800 Malaysia Aviation Group (MAG),” katanya.
Chester mengkonfirmasi bahwa pesawat yang terkena dampak telah dilarang terbang hingga pemberitahuan lebih lanjut dan saat ini sedang menunggu analisis teknis dari The Boeing Company.
“Akar penyebab yang diidentifikasi ditangani secara aktif untuk memastikan metode pelatihan dan keselamatan yang ditingkatkan untuk semua staf penerbangan yang terlibat.
“Kami akan mengeluarkan persyaratan tambahan untuk memastikan semua area ditangani dengan hati-hati karena diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap praktik keselamatan terbaik dan untuk selalu menjunjung tinggi keselamatan publik,” katanya.
(rds)
[Gambas:Video CNN]