Home / Aceh Besar

Rabu, 8 November 2023 - 13:27 WIB

Pengunjung Anjungan Aceh Besar Makin Membludak

REDAKSI

Kerumunan masyarakat pada anjungan Aceh Besar pada malam ke-3 pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8, terlihat semakin membludak di Taman Sulthanan Safiatuddin, Lamprit Banda Aceh, Selasa (7/22/2023) malam.

Kerumunan masyarakat pada anjungan Aceh Besar pada malam ke-3 pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8, terlihat semakin membludak di Taman Sulthanan Safiatuddin, Lamprit Banda Aceh, Selasa (7/22/2023) malam.

Banda Aceh – Kunjungan masyarakat ke anjungan Aceh Besar pada malam ke-3 pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8, terlihat semakin membludak di Taman Sulthanan Safiatuddin, Lamprit Banda Aceh, Selasa (7/22/2023) malam.

Masyarakat berbondong-bondong dari berbagai daerah untuk menyaksikan aneka pameran rempah, peralatan tradisional zaman dulu, produk UMKM hingga pameran foto, sehingga anjungan Aceh Besar menjadi stand paling diminati pengunjung.

Para pengunjung disambut oleh Duta Wisata, dipandu oleh Cek Medya Hus memperkenalkan berbagai produk rempahan dan hiburan budaya sekaligus juga diberikan edukasi kesehatan oleh tenaga medis.

Baca Juga :  Pj Bupati Iswanto Dampingi Pj Gubernur Aceh Tinjau Venue Kurash di JSC 

Penanggung jawab stand, Cut Jarita Susanti, SPd, sejak PKA ke-8 dibuka stand pameran rempah Kabupaten Aceh Besar selalu ramai dikunjungi masyarakat. “Alhamdulillah stand Aceh Besar menjadi salah satu satu favorit masyarakat untuk selfie. Selain banyak rempah yang kita tampilkan, stand Aceh Besar terlihat begitu asri,” katanya.

Ia mengatakan, di stand Aceh Besar relative lengkap rempah yang didisplay, karena memang Aceh Besar merupakan kabupaten kaya rempah sejak dahulu kala. “Kita pamerkan kayu cendana, boh janeng (ubi hutan-red), lada, cengkeh, pinang dan llberbagai rempah lainnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Aceh Besar Dirikan Tenda Darurat untuk Sekolah SDIT Ar-Rabwah

Ia menjelaskan, ada satu hal yang paling menarik di stand rempah Aceh Besar, yaitu olahan Janeng (ubi hutan) sebagai bahan pangan pokok pengganti nasi. “Memang ubi hutan atau janeng ini, kalau tidak bisa mengolahnya akan menyebabkan gatal-gatal dan mabuk, namun saat ini di Aceh Besar telah banyak diolah menjadi makanan pokok. Bahkan kita sudah memiliki olahan keringnya yang bisa dimasak sebagai pengganti beras,” ucapnya.

Baca Juga :  Muhammad Iswanto Rotasi Lima Kadis di Aceh Besar 

Cut Jarita juga menjelaskan bahwa sejarah ubi hutan sebagai makanan pokok ini sudah ada sejak saat para pejuang Aceh berjuang mengusir penjajah.

“Kala itu, para pejuang kekurangan stok makanan, saat itu pula ubi hutan menjadi pilihan utama sebagai ganti nasi, jadi, cerita itu telah ada, namun, karena ubi hutan tidak dibudi dayakan sebagai tanaman pokok, maka banyak orang tidak tahu,” pungkasnya. (**)

Share :

Baca Juga

Aceh Besar

Pj Bupati Iswanto Sebut Ops Keselamatan Seulawah Dukung Kamseltibcarlantas Jelang Ramadhan 1446 H

Aceh Besar

Kemenag Aceh Besar Minta ASN Sosialisasikan Bahaya Judi Online

Aceh Besar

Aceh Besar Krisis Air Bersih, Anggota DPRK Turun Pasok Kebutuhan Air untuk Warga Terdampak

Aceh Besar

Pj Bupati Muhammad Iswanto Temui Dirjen Limjamsos, Kemensos Pastikan Tambah Anggaran dan Fasilitas Untuk Aceh Besar

Aceh Besar

Pemkab Aceh Besar Ikuti Rakor Pengendalian Harga Komoditas Cabai Merah dan Bawang Merah

Aceh Besar

Pembangunan Ruas Tol Sibanceh terus Dipacu

Aceh Besar

Forkopimcam Darul Kamal Bagikan 400 Bendera Merah Putih Kepada Masyarakat

Aceh Besar

Wakil Bupati Aceh Besar Drs. H. Syukri A. Jalil Bergabung di Retret Akademi Militer Magelang