Home / Politik

Minggu, 16 Juni 2024 - 14:01 WIB

Pengamat Politik Sebut Muhammad Nazar Bawa Harapan Baru di Aceh

REDAKSI

Pengamat Politik Tgk Hasyem (Foto: noa.co.id/FA)

Pengamat Politik Tgk Hasyem (Foto: noa.co.id/FA)

BANDA ACEH – Nazar tampil cemerlang dalam presentasi visi misi di Partai Gerindra, yang telah dilihat oleh lebih dari 1,1 juta orang. Judul “Gerindra Undang Khusus Nazar Presentasi Visi Misi” mencapai lebih dari 11.400 views dan segera menjadi viral setelah diposting di Harian Aceh Online.

Selain itu, Muhammad Nazar selalu mendapat liputan dari media mainstream, baik online maupun cetak, serta di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook.

“Sepertinya Muhammad Nazar menjadi harapan bagi Aceh karena kecerdasan dan talenta kepemimpinan serta penguasaan berbagai disiplin ilmu. Sementara nama Gerindra masih biasa saja di Aceh,” terang Tgk Hasyem, tokoh masyarakat di Lembah Seulawah yang dihubungi oleh media ini.

Baca Juga :  Relawan MDC Siap Menangkan Mualem-Dek Fadh di Pilkada Aceh 2024

“Artinya, Gerindra harus segera menggaet Nazar menjadi calon gubernur yang diusung bersama partai lain. Gerindra pun akan diuntungkan ke depannya,” tambah Tgk Hasyem.

Pengamat Sosial Politik Dr. Eka Januar mengatakan, Aceh membutuhkan pemimpin berpengalaman karena persoalan sosial, politik, dan pembangunan di Aceh sudah ‘carut-marut’.

“Menurut saya, rakyat Aceh tidak perlu coba-coba dalam memilih pemimpin,” ujar Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry Banda Aceh kepada media ini, Sabtu 16 Juni 2024 di Banda Aceh.

Baca Juga :  Baitul Mal Aceh Bantu Pulangkan 12 Santriwan Kurang Mampu dari Pesantren Lirboyo Kediri

“Kepala daerah yang wajib dipilih adalah yang berkemampuan, berpengalaman, sudah teruji, multi-talenta, berani, ideologis, konsisten, dan berjasa untuk Aceh selama ini,” tandas Wakil Dekan I FISIP UIN Ar-Raniry.

Menurut Eka Januar, ada dua nama yang muncul di media yang memenuhi kriteria berpengalaman, yakni Muhammad Nazar dan Muzakir Manaf, karena keduanya pernah menjadi wakil gubernur Aceh.

“Pengalaman menjadi anggota dewan tidak bisa disamakan dengan pengalaman menjadi wakil gubernur. Meskipun pilihan ada pada rakyat, sebagai akademisi, kita tetap berharap dalam memilih pemimpin Aceh ke depan jangan sekadar uji coba,” katanya.

Baca Juga :  Gandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK, BPKA Gelar FGD Penyusunan Naskah Raqan Pajak Aceh

“Persoalan sosial politik, ekonomi, dan pembangunan, khususnya masalah kemiskinan, pengangguran, dan lapangan kerja di Aceh harus segera ditangani oleh pemimpin Aceh ke depan. Sangat berisiko jika rakyat memilih yang tidak memiliki pengalaman dengan rekam jejak yang baik,” kata Eka Januar.

“Semua hal yang telah dilakukan oleh seseorang di masa lalu, yang menunjukkan seberapa baik mereka dalam bekerja, mengatasi masalah, dan lain sebagainya, perlu menjadi pertimbangan serius dalam memilih gubernur Aceh ke depan,” demikian Eka Januar.

Penulis: Afrizal

Editor: Amiruddin MK

Share :

Baca Juga

Politik

Bawaslu RI Temukan Dua politisi menjadi kandidat pengawas Pemilu di Aceh

Politik

Hasil Debat Publik Pilkada Pidie Jaya, Paslon Sabar Unggul 71 %

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Bersama Istri Nyoblos di TPS 01 Gampong Gani

Parlementaria

Dua Putra Samalanga Kolaborasi untuk Pengentasan Kemiskinan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif di Aceh

Politik

Erli Hasim Dorong Pemilu 2024 Bebas dari Politik Uang

Politik

Gantikan Alhudri, Mendagri Tunjuk Jata jadi Pj Bupati Gayo Lues

Daerah

Baliho Pasangan SABAR Di Rusak OTK

Politik

Bunyamin Ajak Tim Siber Menangkan Aminullah-Isnaini dengan Cara Santun