Pengamat Minta Polri Klarifikasi Dugaan Oknum Densus 88 Untit Jampidsus Kejagung RI   - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Hukrim / Nasional / News

Jumat, 24 Mei 2024 - 12:15 WIB

Pengamat Minta Polri Klarifikasi Dugaan Oknum Densus 88 Untit Jampidsus Kejagung RI  

REDAKSI

Foto : Jaksa Agung muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah. Farid Ismullah/Noa.co.id/HO-kapuspenkum kejagung RI

Foto : Jaksa Agung muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah. Farid Ismullah/Noa.co.id/HO-kapuspenkum kejagung RI

Jakarta – Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaaan Agung (Jampidsus Kejagung) Febrie Adriansyah diduga diuntit oleh oknum anggota Satuan Densus 88 Antiteror Polri saat makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.

Menanggapi hal itu, Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengaku belum mengetahui adanya peristiwa yang dialami Febrie.

“Saya belum dapat info mengenai hal tersebut,” kata Ketut saat dikonfirmasi REQnews.com pada Jumat 24 Mei 2024.

Sementara itu, Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto meminta agar Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Sentot Prasetyo mengklarifikasi mengenai dugaan penguntitan terhadap Jampidsus Kejagung.

Karena menurutnya, jika hal tersebut benar artinya Polri telah menggunakan kekuatan yang tak sesuai dengan tupoksinya.

Bambang menyebut bahwa setiap anggota Polri, bergerak tentu bukan atas inisiatif masing-masing, namun ada yang memerintahkan.

“Artinya penggunaan kekuatan tidak pada tupoksinya. Densus 88 tentu bergerak bukan atas inisiatif masing-masingpersonel, ada yang memerintahkan. Siapa dan apa motifnya tentu bisa dijelaskan oleh Kadensus 88,” kata Bambang kepada REQnews.

Sehingga menurutnya, Irjen Sentot harus mengklarifikasi agar pemberitaan tersebut tak menimbulkan persepsi di masyarakat.

“Apakah benar mereka adalah timnya, atau hanya digerakkan oleh oknum saja? Oknumnya siapa? tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di masyarakat,” lanjutnya.

Sehingga menurutnya, Irjen Sentot harus mengklarifikasi agar pemberitaan tersebut tak menimbulkan persepsi di masyarakat.

“Apakah benar mereka adalah timnya, atau hanya digerakkan oleh oknum saja? Oknumnya siapa? tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di masyarakat,” lanjutnya.

“Benar (Kadensus harus menjelaskan), Densus 88 itu adalah satuan mandiri, bukan di bawah Bareskrim. Jadi salah alamat bila yang ditanya Kabareskrim,” ujarnya.

Baca Juga :  Angkatan 603 Kejaksaan RI Gelar Bakti Sosial

Sementara itu, sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun masih belum buka suara mengenai dugaan penguntitan yang diduga dilakukan oleh anak buahnya.

“Saya baru selesai giat pengamanan WWF di Bali dan masih ada lanjutan meeting beberapa ministry,” kata Sigit dikutip dari Tempo.co pada Rabu 23 Mei 2024.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan oleh Tempo.co menjelaskan bahwa Febrie Ardiansyah diuntit oleh oknum anggota Brimob Polri, ketika sedang makan di salah satu resto yang menyajikan kuliner Prancis di Cipete, Jakarta Selatan pada pekan lalu.

Berdasarkan dua orang narasumber Tempo.co yang mengetahui peristiwa itu bercerita, kejadian tersebut sekitar pukul 20.00 atau 21.00. Saat itu, Febrie tengah didampingi oleh seorang ajudan dan motor patwal Polisi Militer.

Dua orang yang mengetahui peristiwa itu menyebut kedatangan Febrie disusul oleh dua orang diduga anggota Densus 88 yamg berpakaian santai, mengenakan masker dan datang dengan jalan kaki.

Mereka kemudian meminta meja di lantai dua dengan alasan ingin merokok. Namun, tempat tersebut berdekatan dengan ruang makan VIP Febrie yang hanya disekat dinding kaca.

Pria yang diduga anggota Densus 88 itu kemudian mengarahkan alat yang diduga perekam ke arah ruangan Febrie. Hal itu pun membuat curiga Polisi Militer yang mengawal Febrie.

Diketahui, Febrie belakangan ini memang dikawal oleh polisi militer TNI sebagai bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer (Jampidmil) lantaran tengah menangani kasus korupsi besar seperti kasus tambang, salah satunya timah.

Baca Juga :  Ketua Komisi Informasi Pusat Apresiasi Kinerja Baik Puspenkum Kejagung RI  

Terlebih, penyidik Kejagung saat melakukan penggeledahan di Bangka Belitung, juga mendapatkan intimidasi.

Dalam kasus tersebut Kejagung telah menetapkan 21 orang tersangka dan menyita sejumlah aset, termasuk 6 smelter di Provinsi Bangka Belitung.

Berikut daftar ke-21 tersangka:

1. Toni Tamsil alias Akhi (TT), tersangka perintangan penyidikan

2. Suwito Gunawan (SG) selaku Komisaris PT SIP atau perusahaan tambang di Pangkalpinang, Bangka Belitung

3. MB Gunawan (MBG) selaku Direktur PT SIP

4. Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial owner atau pemilik keuntungan dari CV VIP

5. Hasan Tjhie (HT) selaku Direktur Utama CV VIP

6. Kwang Yung alias Buyung (BY) selaku mantan Komisaris CV VIP

7. Achmad Albani (AA) selaku Manajer Operasional Tambang CV VIP

8. Robert Indarto (RI) selaku Direktur Utama PT SBS

9. Rosalina (RL) selaku General Manager PT TINSuparta (SP) selaku Direktur Utama PT RBT

10. Suparta (SP) selaku Direktur Utama PT RBT

11. Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Pengembangan Usaha PT RBT

12. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) selaku Direktur Utama PT Timah 2016-2011

13. Emil Ermindra (EE) selaku Direktur Keuangan PT Timah 2017-2018

14. Alwin Akbar (ALW) selaku mantan Direktur Operasional dan mantan Direktur Pengembangan Usaha PT Timah

15. Helena Lim (HLN) selaku Manajer PT QSE dan juga Selebram

16. Harvey Moeis (HM) selaku perpanjangan tangan dari PT RBT, suami artis Sandra Dewi

17. Hendry Lie (HL) selaku beneficial owner atau pemilik manfaat PT TIN

18. Fandy Lie (FL) selaku marketing PT TIN sekaligus adik Hendry Lie

Baca Juga :  Kehadiran Ustaz Hanan Attaki Dongkrak Popularitas Daerah

19. Suranto Wibowo (SW) selaku Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung 2015-2019

20. Rusbani (BN) selaku Plt Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung Maret 2019

21. Amir Syahbana (AS) selaku Plt Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung

Lebih lanjut, dua orang yang diduga anggota Densus 88 pun kemudian berjalan setengah lari keluar restoran, satu di antara mereka langsung dirangkul oleh polisi militer, namun satu lainnya lolos.

Polisi militer bergegas merangkul dan membawa anggota Densus 88 menjauh dari restoran untuk diinterogasi. “Mungkin karena sama-sama pejabat, jadi tidak mau ribut,” kata sumber tersebut.

Tak hanya itu, bahkan di luar restoran juga disebut ada beberapa orang yang terlihat memantau Febrie. Beberapa dari mereka, terlihat dari beberapa titik sekitar 50 meter dari restoran.

“Setelah ditangkap itu, yang di sana-sana (sambil menunjuk tempat di luar restoran) lari. Ternyata sedang mantau,” kata sumber tersebut.

Selanjutnya, berdasarkan sumber Tempo.co, setelah menangkap satu anggota Densus 88, Febrie menghubungi Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada untuk meminta penjelasan kejadian tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa Wahyu Widada disebut mengklaim tak tahu menahu dan minta anggota Densus 88 itu untuk dibebaskan. Namun, Febrie enggan melepaskannya.

Febrie kemudian melapor kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin mengenai kejadian ini. ST Burhanuddin lantas menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Setelah obrolan antara pimpinan penegak hukum itu, anggota Densus 88 tersebut dijemput oleh Paminal. Namun, seluruh data di telepon seluler anggota Densus 88 itu telah disedot oleh tim Jampidus.

Editor: Amiruddin. MKSumber: https://REQnews.com

Share :

Baca Juga

News

Gampong Bidok Beri Biaya Siswa Kepada 4O Santri Berprestasi Dan 6 Anak Yatim Dapat Santunan

News

Rakan Media Aceh Besar Gelar Silaturahmi dan Bukber

News

Secara Virtual, 176 Jenis Senjata Akan Dipamerkan di Museum Aceh

News

Pengampunan Pajak Tinggal 34 Hari, Pemerintah Kantongi Rp10 Triliun Lebih

News

Fasilitas tidak memadai, bayi pengungsi imigran etnis rohingya rawan terserang penyakit

News

Pj Bupati Pidie Jaya Salurkan Paket Atensi  Kemensos RI Kepada 350 Penerimaan Manfaat

Nasional

Aksi Unjuk Rasa Penolakan Kenaikan BBM di Jawa Timur Berjalan Aman dan Kondusif

News

Berakhir Masa Tugas, Panwascam Dan PKD , PTPS Se Kecamatan Meureudu Gelar Silaturahmi

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!