NOA.co.id – Media pemerintah Iran melaporkan bahwa seorang penasihat militer dari Garda Revolusi Islam (IRGC) tewas dalam serangan udara Israel di Aleppo, Suriah utara, pada Senin 3 Juni 2024.
Menurut laporan dari kantor berita Iran Tasnim yang mengutip pemantau, setidaknya 16 anggota milisi pro-Teheran tewas dalam serangan tersebut.
“Dalam serangan rezim Zionis di Aleppo tadi malam, Saeed Abyar, salah satu penasihat IRGC di Suriah, menjadi martir,” demikian bunyi laporan kantor berita Tasnim seperti dikutip oleh AFP.
Serangan Israel tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Syrian Observatory for Human Rights, menyasar sebuah pabrik di Hayyan, Provinsi Aleppo Barat. Salah satu dari 16 korban tewas dalam serangan itu adalah Saeed Abyar.
Observatorium yang berbasis di Inggris itu menyatakan bahwa korban tewas lainnya termasuk pejuang lokal dan asing “yang memiliki pengaruh besar di Hayyan.”
Hayyan adalah kota di Suriah yang dikuasai oleh rezim Presiden Bashar Al Assad di tengah perang sipil yang berkepanjangan.
Melalui sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan, “Setelah tengah malam, musuh Israel melancarkan serangan udara dari tenggara Aleppo, menargetkan beberapa posisi” di dekat kota tersebut.
“Dilaporkan ada martir (korban tewas) dan beberapa kerusakan material.” Suriah adalah sekutu dekat Iran, dan keduanya sama-sama memiliki ketidaksukaan terhadap Israel.
Tel Aviv telah melakukan ratusan serangan udara terhadap Suriah, terutama menargetkan posisi pejuang yang didukung oleh Iran termasuk Hizbullah di Lebanon.
Serangan Israel terhadap Suriah dan Lebanon semakin meningkat, terutama sejak 7 Oktober 2023, ketika Tel Aviv melancarkan agresi brutal terhadap Jalur Gaza, Palestina, yang masih berlanjut hingga hari ini.
Sejak saat itu, beberapa milisi pro-Iran di Timur Tengah, seperti Hizbullah dan Houthi Yaman, juga turut serta dalam melancarkan serangan udara terhadap Israel.