Meulaboh – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggelar Muzakarah Ulama se-Kabupaten Aceh Barat tahun 2025.
Acara ini bertema “Bersatu Ulama dan Umara Menuju Aceh Barat Maju, Sejahtera, serta Bersyariat Islam” di kantor Bappeda, Sabtu (8/3/2025).
Muzakarah ini menjadi bagian dari 100 hari kerja Bupati untuk merancang kebijakan berbasis aspirasi ulama dan masyarakat yang peduli terhadap Syariat Islam.
Sebab hingga saat ini belum ada kabupaten/kota di sekitarnya yang memiliki road map penerapan Syariat Islam secara terstruktur.
“Hasil muzakarah ini diharapkan menjadi produk pemikiran alim ulama yang akan memperkuat implementasi Syariat Islam di Aceh Barat,” kata Bupati Aceh Barat, Tarmizi.
Tarmizi menekankan bahwa penerapan Syariat Islam harus dilakukan secara masif, hingga ke tingkat desa. Maka tak boleh ada lagi perbedaan antara ulama dan umara, karena keduanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam membangun Aceh Barat.
“Tidak ada sejarahnya ekonomi dan pariwisata tidak maju karena penerapan Syariat Islam. Justru sebaliknya, Syariat Islam menjadi fondasi utama untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Bupati.
Selain itu, penerapan Syariat Islam juga akan diberlakukan di semua instansi pemerintahan dengan memastikan pelayanan publik yang prima dan berkualitas sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Acara ini diikuti oleh para pimpinan dayah, imam chik se-Kabupaten Aceh Barat, serta unsur Ormas dan OKP.
Disisi lain, Pimpinan Dayah Serambi Aceh, Tgk Mahmudin Usman, menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi momen penting dalam menentukan arah kebijakan Aceh Barat lima tahun ke depan.
“Ini kali pertama dilakukan di Aceh Barat. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan ini untuk memberikan gagasan terbaik demi penerapan Syariat Islam yang lebih optimal. Jangan ada lagi perpecahan,” ujarnya.
Dengan adanya Muzakarah Ulama ini, diharapkan Aceh Barat dapat menjadi contoh dalam penerapan Syariat Islam yang berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Editor: Redaksi