Meulaboh – Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrim di wilayah Aceh khususnya di jajaran Komando Resort Militer Korem 012/TU yang merupakan Satuan pelaksana Kodam sebagai Komando pembinaan dan operasional kewilayahan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) Menggelar Apel siaga pasukan dalam rangka siaga darurat bencana Hidrometeorologi di Wilayah kabupaten Aceh Barat .
Kegiatan tersebut digelar pada Juma’at pagi Pukul 07:30.wib. di lapangan Komando Resort Militer, Korem 012/TU, desa alue Penyareng kecamatan meureubo, kabupaten Aceh barat, Jumat, (25/08/23).
Puluhan wartawan yang tergabung di sejumlah Organisasi Kewartawanan, dari berbagai Media elektronik, cetak dan online di Aceh Barat turut hadir di tempat itu.
Seperti di ketahui memang sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban bagi seorang wartawan di setiap ada event yang menyangkut dengan keramaian, atau kegiatan resmi kenegaraan lainnya, Para pemburu berita itu selalu hadir dan dipastikan tidak pernah absen, akan Tetapi kehadiran para Insan pers di Lapangan Komando Resort militer Korem itu, untuk kali ini, “mereka hadir bukanlah sedang dalam Tugas melakukan liputan khusus.
Kehadiran para awak jurnalis dari berbagai media hadir di tempat itu yang diantaranya perwakilan dari, Persatuan wartawan indonesia (PWI)., Sekber Wartawan Indonesia (SWI)., perwakilan dari , Ikatan wartawan online indonesia, (IWOI) dan Markas Wartawan Barat Selatan, adalah sebagai Tamu Undangan di acara Apel siaga pasukan, dalam rangka siaga darurat bencana Hidrometeorologi di Wilayah kabupaten Aceh Barat .
Dari pantauan awak Media juga Terlihat Peserta Apel Gelar Pasukan tersebut diikuti oleh para Kepala Staf Korem 012/TU, Kasrem012/TU, Dandim 0105/abar Kapolres, Ketua Ketua DPRK, Aceh barat, Para Kasi Kasrem 012 /TU, serta Sejumlah Perwira Menengah, prajurit TNI, Polri, selain itu juga ,Satpol PP, Damkar, Tagana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI, anggota Pramuka yang termasuk dalam Tim Komando Penanggulangan Bencana. Yang terbagi dalam klaster ekonomi, klaster pendidikan, klaster kesehatan, klaster sarana prasarana, dan berbagai klaster lainnya.
Penjabat Bupati Aceh Barat Drs Mahdi Efendi yang memimpin langsung apel itu, dalam keterangan Pidatonya mengatakan, ” tingginya potensi kebencanaan di Aceh yang diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun 2023, menyebabkan banyak terjadi bencana, termasuk di Aceh Barat, diantaranya merupakan bencana hidrometeorologi.
“Menurut Mahdi Bencana hidrometeorologi itu terjadi disebabkan oleh faktor alam , seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung. “Dari data yang ada, disebutkan, frekuensi bencana hidrometeorologi pada tahun 2023 ini, mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ungkap Mahdi.
Pj Bupati Aceh barat itu juga mengungkapkan, “pentingnya pemahaman mengenai ancaman bencana hidrometeorologi sebagai bentuk upaya mitigasi. Sehingga dapat diantisipasi dan ditangani dengan baik, seandainya bencana itu terjadi, Tentu saja di butuhkan pemahaman yang lebih baik lagi tentang risiko bencana hidrometeorologis, dalam semua dimensinya mulai dari pengurangan terhadap ancaman hingga peningkatan kepekaan masyarakat terhadap dampak bahayanya bencana tersebut,” Ujarnya.
“Lebih lanjut Mahdi menambahkan, berdasarkan tata letak Geografis wilayah Indonesia khususnya di wilayah Aceh Barat termasuk kedalam Katagori rawan dengan bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam seperti gempa bumi, maupun banjir dan longsor, sebagai contoh Pada tahun 2022 dan tahun 2023 ini wilayah kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya sudah terjadi beberapa kali bencana yang umumnya didominasi oleh bencana banjir. oleh Karena itu ia meminta semua pihak untuk mengidentifikasi, menganalisis serta mengambil tindakan pencegahan,”imbuhnya.
Mahdi juga berharap kepada pihak TNI Polri agar terus bersinergi dan berkolaborasi, dalam upaya Memberikan pemahaman kepada semua pihak, terkait tata cara penanggulangan serta pencegahan dari bencana, karena “Keberhasilan berbagai langkah penanganan bencana, bukan hanya didapat berkat upaya dan kerja keras pemerintah daerah semata, melainkan juga karena adanya keterlibatan seluruh elemen,dan juga lapisan Masyarakat, termasuk jajaran TNI/Polri,” Pungkasnya.
“Selanjutnya, pada waktu yang hampir bersamaan, Komandan Korem 012 /TU Kolonel Inf Riyanto, S.I.P., mengatakan,apel gelar pasukan tersebut dilakukan dalam rangka kesiapsiagaan bencana alam di wilayah Aceh Barat, baik banjir, tanah longsor dan angin puting beliung dan lainnya dengan mengenali kemungkinan bentuk ancaman bencananya yang akan terjadi dari indikasi yang ada, guna menyiapkan strategi penangganan yang tepat,” tegasnya.
Menurut Kolonel yang sangat hoby bercocok tanam itu, “kondisi cuaca saat ini yang rawan bencana alam sehingga harus dipersiapkan dengan baik berupa menyiapkan satuan tanggap bencana diseluruh daerah kabupaten dan jajaran Korem 012/TU Kabupaten Aceh Barat, ” ungkapnya.
“Ia juga mengatakan, bahwa Kegiatan Apel Kesiapsiagaan tanggap bencana alam ini juga ,kata dia, adalah merupakan sarana koordinasi semua instansi guna memelihara dan meningkatkan kemampuan prosedur hubungan kerja antar instansi dalam mempersiapkan penanggulangan bencana alam serta mengukur kesiapan tingkat kemampuan dan sarana prasarana yang telah dimiliki oleh para prajurit TNI, Polri, Pemda maupun instansi terkait sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya pada saat terjadi bencana alam dapat berjalan dengan sesuai yang di harapkan,” ujarnya.
Danrem Juga menambahkan apa yang dilakukan adalah Selain mengenali kemungkinan bentuk ancaman bencanananya yang akan terjadi, juga dari indikasi yang ada, guna menyiapkan strategi penanganan yang tepat.
Disamping itu juga yang kita lakukan ini adalah untuk membantu pemerintah daerah, khususnya TNI dengan Polri adalah lembaga yang paling siap dalam situasi apapun. “Sinergitas semua pihak untuk menghadapi bencana, dibutuhkan pemahaman tentang bagaimana mengelola potensi bencana, “pungkasnya. [DS]