Aceh Barat Daya – Sebuah seruan hangat menggema di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mengajak calon pemimpin masa depan untuk kembali pada nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.
“Di tengah gemerlapnya kemajuan teknologi yang merambah ke setiap sudut kehidupan, genggam erat nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas kita,” ujar Suprian.MS seorang wartawan di Blangpidie, Kamis (16/5/2024).
Ia mencontohkan meja kopi di warung-warung yang biasanya menjadi sarana interaksi sesama, kini hanya menjadi latar bagi tatapan kosong pada layar handphone.
“Begitu juga dengan anak-anak yang seharusnya bermain bersama kini terkurung dalam dunia virtual. Teknologi, yang sejatinya alat bantu manusia, kini sudah menjadi penghalang,” tuturnya.
Dari sudut pandang seorang wartawan dan anak bangsa, terdapat kekhawatiran bahwa kilauan teknologi mungkin telah mengikis adab dan akidah. Namun, masih ada harapan untuk diselamatkan.
“Mari kita selamatkan nilai-nilai luhur dan kultur Aceh yang sudah mulai redup, agar kehangatan interaksi manusia tidak hilang ditelan zaman,” ucapnya.
Seruan ini bukan hanya untuk pemimpin, tapi juga untuk semua, agar tidak lupa bahwa di balik kemajuan, ada nilai yang tak ternilai yang harus kita jaga bersama.
“Saya mengajak para pemimpin mari kita selamatkan nilai-nilai luhur, kultur Aceh, agar kehangatan interaksi dari terkikisnya adab dan akidah di tengah gempuran zaman bisa terselamatkan” pungkasnya.
Editor: Amiruddin. MK