Rekanan Pelaksana Saat ini tak Boleh Dilibatkan untuk Tahapan Selanjutnya
SURABAYA – Gubernur Aceh Ir H Nova Iriansyah MT secara terbuka menyatakan kekecewaannya atas hasil pembangunan asrama mahasiswa Aceh di Surabaya untuk tahap pertama. Semua itu karena hasil kerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan. “Hari ini Saya melihat hasil pembangunan tahap pertama asrama mahasiswa. Nah catatan Saya pekerjaan rekanan sangat jelek, sangat tidak bagus,” kata Gubernur Aceh yang juga mantan konsultan pembangunan itu dengan nada kecewa.
Gubernur Nova didampingi Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal SSTP MSi saat meninjau langsung hasil pembangunan asrama mahasiswa Aceh di kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/05/2022).
Nova berharap ke pihak-pihak yang berwenang melelang pekerjaan ini agar pada tahap selanjutnya jangan sampai melibatkan kontraktor yang sama. “Dengan yang tahap pertama ini harus lebih bagus, kemudian saya harapkan tidak ada intervensi pihak manapun untuk lelang pekerjaan ini,” sebut Nova.
Nova menjelaskan, pembangunan asrama yang dimulai pada 2021 lalu, diperuntukkan bagi mahasiswa Aceh yang tengah menuntut ilmu di Surabaya. Maka, kata dia, jangan sampai hasilnya nanti buruk dan tidak sesuai dengan harapan serta malah membuat adik- adik mahasiswa tak nyaman dalam menuntut ilmu. “Terutama ke Dinas Perkim, Biro Pengadaan Barang Jasa dan pihak-pihak lain, termasuk pihak rekanan untuk melakukan lelang sebagaimana mestinya sesuai peraturan perundang-undangan. Jangan ada hal-hal yang melanggar aturan sehingga produk yang dihasilkan seperti ini, jadi sangat jelek,” kata Nova yang tak bisa menyembunyikan rasa berangnya.
Nova menjelaskan pembangunan asrama mahasiswa ini sudah berjalan sekitar 60 persen. Untuk itu ia meminta kepada rekanan selanjutnya agar bekerja lebih baik atau sesuai kesepakatan dan tentu saja bertanggung jawab. “Kita harapkan rekanan yang untuk tahap dua bisa berbuat lebih baiklah. Memperbaiki hal-hal yang tidak beres di tahap satu ini,” ujarnya.
Nova juga mengingatkan agar kontraktor pembangunan asrama lainnya di seluruh Indonesia mulai dari Padang, Yogyakarta, Bandung, Malang, Bogor, dan Semarang agar tidak asal-asalan dalam melakukan pembangunan, baik itu pembangunan dari awal atau pun renovasi. “Karena asrama ini diperuntukkan kepada mahasiswa Aceh, sebagai pilar masa depan Aceh. Olehnya tempat mereka beristirahat haruslah bagus agar tidak mengganggu sirkulasi pendidikan mereka,” jelas Nova.
Hadir sejumlah pengurus Kekeluargaan Tanah Rencong (TKR) Surabaya saat melakukan kunjungan ke Asrama Aceh tersebut antara lain Ketua terpilih TKR periode 2022-2025, Amiruddin Pase, Ketua Bidang Hubungan Kelembagaan dan Pemerintahan, Syekh M Akbar, Penasehat KTR Dr H Meulila Osman MIP, Anggota Penasehat, Zahirsyah, Anggota Penasehat Hamdani Bantasyam, dan sejumlah pihak lainnya.