Pasukan Ukraina dilaporkan berhasil menguasai seluruh wilayah Sumy yang terletak di timur laut yang berbatasan langsung dengan Rusia, Jumat (8/4).
“Daerah itu bebas dari orcs (invasi pasukan Rusia),” kata Gubernur Sumy, Dmytro Zhyvytsky, melalui akun media sosialnya.
Meski begitu, Zhyvytsky mewanti-wanti warga jangan dulu kembali ke Sumy lantaran daerah tersebut masih banyak ranjau Rusia yang belum dijinakkan.
“Wilayah itu tidak aman. Banyak daerah yang sudah ditanam ranjau dan belum dibersihkan,” paparnya.
Rusia baru-baru ini juga disebut menarik seluruh pasukannya di Ukraina utara dan sekitar ibu kota Kyiv, menyusul rencana Moskow yang ingin fokus menggempur wilayah timur seperti Donetsk dan Luhansk.
Wilayah timur Ukraina sebagian telah dikuasai separatis pro-Rusia sejak 2014, ketika Moskow mencaplok Semenanjung Crimea dan memicu pemberontak di daerah lainnya.
Pilihan Redaksi
|
Zhyvytsky mengatakan pasukan Rusia telah menarik diri dari Sumy sejak akhir Maret lalu. Meski begitu, ia masih menganggap wilayah itu bahaya lantaran ranjauh-ranjau Rusia yang masih tersisa.
“Jika Anda mendengar ledakan – dan ada banyak ledakan dalam beberapa hari terakhir – itu adalah pekerja darurat dan teknisi yang ahli dalam bahan peledak. Mereka sedang menjinakkan amunisi yang ditinggalkan oleh militer Rusia di tanah kami,” kata Zhyvytsky.
“Jangan mengemudi di sisi jalan dan jangan menggunakan jalan hutan. Jangan mendekati peralatan atau situs orc yang hancur! Ini belum waktunya untuk bersih-bersih. Pertama – ranjau” tambahnya.
Sumy merupakan sebuah kota dengan populasi sekitar 250 ribu orang sebelum perang berlangsung. Rusia telah mengepung dan membombardir Sumy sejak awal invasi.
(rds)
[Gambas:Video CNN]