Para Kyai Pencetus Hari Santri Nasional Hadiri Hari Santri 2022 di Pidie - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 21:15 WIB

Para Kyai Pencetus Hari Santri Nasional Hadiri Hari Santri 2022 di Pidie

REDAKSI

NOA | Sigli – Ribuan santri dari berbagai dayah di Pidie, mengikuti Hari Santri Nasional 2022 yang digelar di GOR Alun-alun Sigli, Sabtu (22/10/2022). Hari Santri Nasional 2022 ini bertemakan “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”.

Kegiatan ini diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Muhammad Noval, S.Pd.I., kemudian dilanjutkan shalawat Badar dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih, Muhammad Haris Rizki, dan Nabil, ketiganya dari Dayah Nura Pidie.

Pengibaran Bendera Merah Putih oleh para santri Al-Furqan Bambi, sedangkan bertindak sebagai pemimpin upacara yaitu, Tgk Syahrul Ramadhan, S.H., dari dewan guru Dayah Baldatul Mubarakah Lamkawe.

Pembacaan Ikrar Santri Indonesia oleh Tgk Muhammad Fauzan, pengurus RTA Pidie. Doa oleh Waled Rasyidin Ahmad, S.E.m S.Sos.I, pimpinan Dayah Nura Pidie, dan kegiatan diakhiri dengan Pawai Ta’aruf Shalawat dan Zikir, dari alun alun kota Sigli menuju ke Gedung Pidie Convention Center (PCC) Sigli.

Hadir para Alim Ulama, Abu Lamkawe dan sejumlah ulama lainnya. Para Kyai dari Jawa Timur, selaku undangan khusus Pj. Bupati Pidie, adalah para Kyai Pencetus Lahirnya Hari Santri Nasional, para Pimpinan Kyai muda bersatu.

Para Kyai tersebut, yaitu KH. Thoriq Darwis bin Ziad, pengasuh pondok pesantren Babussalam, Kabupaten Malang. Seterusnya H. Musyaroh Usman, pengasuh pesantren Sulaiman, Trenggalek.

Kemudian, KH. Nabil Hasbullah, pengasuh pondok pesantren Darul Hikam Joresan Mlarak, Ponorogo, serta KH. Reza Hasbullah, pengasuh pondok pesantren Darul Hikam Joresan Mlarak, Ponorogo.

Baca Juga :  Bawa 34 Atlet, Kontingen Korpri Aceh Tiba di Semarang

Turut hadir bersama Pj Bupati, Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, S.Pd.I., M.A.P., Dandim 0102/Pidie, Letkol Inf. Abd Jamal Husin, S.E., Kapolres Pidie, AKBP, Padli, S.H., S.I.K., M.H., Kajari Pidie, Gembong Priyanto, S.H., M.Hum., Sekda Pidie, H. Idhami, S.Sos., M.Si., para Kepala SKPK, para Camat, seluruh Jajaran Kantor Kemenag Pidie.

Juga tampak, Ketua TP PKK Pidie, Ny. Hj. Suaidah Sulaiman, dan Ketua DWP Pidie, Ny. Hj Suhartina Idhami.

Selanjutnya, sebut Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal, S.STP., M.Si., hadir juga para Kabag, para pimpinan Ormas/ OKP wilayah Pidie, serta para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

Dalam amanatnya, Penjabat Bupati Pidie, Ir. H. Wahyudi Adisiswanto,M.Si., selaku pembina upacara mengatakan,

Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

“Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” kata Penjabat Bupati.

Sejak ditetapkan pada tahun 2015, lanjutnya, pada setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. “Untuk tahun 2022 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan”,” kata Bupati.

Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan, lanjutnya, adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia.

Baca Juga :  Public Expose BMTR, Tawaran Amat Menarik untuk Investor

“Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara,” tutur Penjabat Bupati.

“Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh,” sambungnya lagi.

Di Surabaya, sebutnya, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda.

“Ditempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah,” terang Penjabat Bupati.

Lebih lanjut dikatakannya, pada masa ketika Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka, santri juga tidak absen. “KH. Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid, adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan,” sebut Penjabat Bupati.

Dialah, sambungnya, bersama santri-santri, dan tokoh-tokoh agama lainnya turut memperjuangkan kemaslahatan umat agama-agama di Indonesia.

“Pascakemerdekaan Indonesia, santri lebih semangat lagi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi. Mereka tidak asyik dengan dirinya sendiri, tetapi terlibat secara aktif di dunia perpolitikan, pendidikan, sosial, ekonomi dan ilmu pengetahuan, selain juga agama,” papar Bupati.

Pj Bupati Pidie juga menyampaikan, bahwa catatan- catatan di atas menunjukkan bahwa santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja. Sehingga SANTRI itu memiliki singkatan dari Insan Taqwa Republik Indonesia.

“Santri sekarang telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara,” kata Penjabat Bupati.

Baca Juga :  Komcab LP-KPK Kota Banda Aceh Lakukan Verifikasi Organisasi Pada Kesbangpol

Bagi santri, katanya, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.

“Menjaga martabat kemanusiaan atau hifdzunnafs adalah salah satu tujuan diturunkannya agama di muka bumi (maqashid al-syariah),” sebut Penjabat Bupati.

Lebih tegas, Penjabat Bupati menyebutkan, tidak ada satu pun agama yang menyuruh pemeluknya untuk melakukan tindakan yang merusak harkat dan martabat manusia. Sebagai insan yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama, santri selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

“Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi ajaran agama. apalagi di tengah kehidupan Indonesia yang sangat majemuk. bagi santri, menjaga martabat kemanusiaan juga berarti menjaga Indonesia,” kata Penjabat Bupati.

Katanya, peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai- nilai kebangsaan.

“Karena itu, saya mengajak semua masyarakat Indonesia, apapun latar belakangnya, untuk turut serta ikut merayakan Hari Santri. Merayakan dengan cara napaktilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan untuk Indonesia,” tutur Penjabat Bupati.

“Melalui momen Upacara Peringatan Hari Santri Tahun 2022 ini, mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan terutama dari kalangan ulama, kiai, santri yang telah syahid di medan perang demi kemaslahatan bangsa dan agama,” lanjutnya.(AA)

Share :

Baca Juga

Daerah

Pj Bupati Simeulue: Kita Butuh Kerja Ekstra Bukan Kerja Biasa

News

Dilansir Menggunakan Sekoci, Kodim 0110 Abdya Berhasil 1900 Mangrove di Tangan-tangan Cut

News

Showcase Produk Lokal Dorong Semangat Inovasi Pelaku UKM

News

Pj Gubernur Aceh: Aktivitas Kuala Langsa akan Lebih Ditingkatkan Pasca Pengerukan

News

CPR Pidie Jaya Gandeng BSI Gelar FGD Perbankan Syari’ah

News

Laksanakan Uji Petik Jargas, BPH Migas Cek Minat dan Daya Beli Masyarakat di Area Jawa Timur

News

Ketua DPC Partai Demokrat Pidie Jaya Apresiasi Kapolres Pidie Jaya Sapa Masyarakat secara langsung

News

Dyah Sambangi Galeri Mutiara Riana Meilia Lombok NTB Pearl

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!