BANDA ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui Bidang Bahasa dan Seni sukses menggelar pagelaran seni budaya syair bertajuk “Ekstistensi Aceh Sebagai Muasal Syair Nusantara”.
Kegiatan digelar di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, di Kota Jantho, Aceh Besar, Rabu (30/11/2022), dibuka oleh Ketua LPPMPPMP ISBI Aceh, Sabri Gusmail, S.Sn., M.Sn.
Pada pageralaran ini, menampilkan performance talent perorangan dan grup seni budaya syair dari berbagai sanggar yang ada di Aceh.
Diantaranya, Isolid Dance Project, Sanggar Seung Samlakoe, Sanggar Wareh Budaya, Himpotea, Teater Rongsokan, Seumapa SD 11 Meureudu, dan Yafto Percussion.
Kepala Bidang Seni dan Bahas Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah mengatakan, Disbudpar Aceh terus melakukan pelestarian dan pembinaan kesenian agar khazanah budaya bangsa tetap terjaga, salah satunya dengan dilaksanakan event tersebut.
Kegiatan ini, katanya, dilatarbelakangi mengingat Provinsi Aceh memiliki beragam unsur seni dan budaya daerah yang sudah berkembang dan harus dilestarikan. Sehingga tetap eksis baik di tingkat daerah maupun secara nasional.
Selain itu, acara ini merupakan ajang membangun dan mempertahankan eksistensi seni dan budaya daerah Provinsi Aceh, khususnya seni syair.
“Kali ini diselenggarakan pagelaran budaya syair guna merevitalisasi fungsi syair di tengah masyarakat. Pada berbagai pertunjukan budaya, syair kerap digunakan sebagai nyanyian pengiring atau lagu untuk sebuah tarian atau atraksi seni,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, syair juga berperan sebagai media pembelajaran melalui cerita yang ada dalam syair itu sendiri sekaligus penyampaian informasi dan pesan positif kepada masyarakat terkait isu sosial, pendidikan dan informasi pembangunan serta nasehat dan petuah.
“Kita berharap budaya syair tetap lestari di tengah-tengah masyarakat Aceh, karena selain sebagai hiburan dan memiliki kata-kata yang indah, syair juga sebagai apreasi atas karya insan seni yang bersumber dari imajinasi, pikiran dan perasaan penulisnya. Sebagai jenis puisi lama yang berkembang di masyarakat, budaya syair juga sangat menarik dan disukai karena telah melekat dalam sendi-sendi kehidupan di Aceh,” katanya. []