Baca juga: Lawan Yamaha E01, Kawasaki Luncurkan Motor Listrik Elektrode
Namun menurut Fahmy, selain fokus pada manufaktur produksi, pemerintah dan pelaku usaha juga perlu melakukan edukasi kepada publik mengenai kendaraan listrik. Publik sebagai konsumen perlu tahu manfaat dan kelebihan kendaraan listrik dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.
“Jika bisa menyakinkan kepada publik sebagai konsumen, mereka akan sukarela berganti dari mobil fosil ke mobil listrik secara bertahap. Dimulai dari yang sederhana dulu, yaitu sepeda motor yang penggunanya sangat banyak,” ujar Fahmy, Kamis (9/6/2022).
Fahmy lalu menunjuk komunitas ojek online yang saat ini jumlahnya sangat besar di Indonesia. “Sekarang ada ojek online yang terorganisasi sudah pakai motor listrik. Itu bisa jadi contoh bagi pengguna motor lain,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan pakar kendaraan listrik sekaligus Rektor Institut Teknologi (IT) PLN Iwa Garniwa. Menurutnya, pemerintah harus memiliki prioritas dalam mengembangkan kendaraan listrik.
“Kita harus bicara prioritas, mana yang mau diprioritaskan dulu. Menurut saya sebaiknya didorong kendaraan roda dua, karena mobil harganya masih tinggi,” ujarnya.
Keingintahuan publik terhadap motor listrik saat ini memang terbilang cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dari pemesanan layanan GoRide Electric milik Gojek yang meningkat dua kali lipat sejak uji coba dikomersialkan. Hanya tiga bulan sejak dikomersialkan, jarak tempuh GoRide Electric sudah lebih dari satu juta kilometer dari seluruh mitranya.