Aceh Barat Daya – Dugaan politik praktis oknum Keuchik di Kabupaten Aceh Barat Daya akhirnya tercium oleh Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Kabupaten setempat, Tgk. Mustiari.
Kepada awak media, Mus Seudong, sapaan akrabnya, merasa terusik dengan fenomena politik yang selama ini terjadi di Aceh Barat Daya.
Ia menilai, dugaan oknum Keuchik yang aktif berkampanye untuk calon bupati adalah perbuatan yang sudah tidak dapat ditolerir.
“Saya tidak habis pikir dengan apa yang dipertontonkan para Keuchik selama pelaksanaan Pilkada ini,” kata Mus Seudong.
Menurutnya, saat ini Keuchik sebagai aparatur pemerintah dengan sadar tidak takut melanggar aturan dengan aktif mengkampanyekan calon bupati.
“Keuchik sangat prontal dalam berkampanye untuk calon bupati, ini sangat luar biasa, terkesan pengawasan terhadap hal ini kurang,” sebutnya.
Atas sikap itu, Mus Seudong sebagai wakil rakyat meminta tindakan yang dinilai melenceng dari netralitas aparatur negara ini harus ditindak tegas.
“Panwaslih harus tegas, kasus ini harus dituntaskan jangan sampai kasus ini menjadi permasalahan yang dibiarkan,” tegasnya.
Mus Seudong juga meminta Panwaslih untuk terus meningkatkan pengawalan.
“Panwaslih harus bekerja profesional, harus tegas menindak kasus-kasus aparatur negara yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan politik,” katanya.
Tgk. Mustiari juga mendengarkan ada oknum Keuchik yang berani menggunakan anggaran Dana Desa (DD) untuk digunakan sebagai pendanaan Pilkada calon yang didukung.
“Ini tentu sudah sangat kelewatan, saya minta Panwaslih serius dalam kasus-kasus seperti ini,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk sama-sama menjaga kondisi Aceh Barat Daya tetap aman dan nyaman.
“Setiap masyarakat sudah ada pilihan masing-masing, untuk saling menghargai,” pungkasnya.
Editor: Amiruddin