Jakarta – Majelis Ulama Indonesia menerima kunjungan Aliansi Organisasi Arakan Rohingya se-Dunia (ARNA), Selasa (25/2/2025).
Kunjungan diterima langsung oleh pimpinan Komisi Hubungtan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (KHLNKI) MUI di Gedung MUI.
Organisasi ARNA berkedudukan di London yang dipimpin oleh Nurul Islam. Kedatangannya ke MUI dalam rangka mengucapkan terima kasih atas penerimaan masyarakat Indonesia terhadap para pengungsi Rohingya yang datang dari sejumlah negara.
“Mereka mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang juga telah banyak membantu para orang Rohingya yang datang dari Myanmar, Bangladesh dan terdampar di perairan Aceh, terus Sumatra Utara,” ucap Nurul Islam.
Tidak dimungkiri pada tahun 2023 banyak penduduk Rohingya yang berdatangan ke daerah Aceh. Menurut data UNHCR, pengungsi tersebut sudah lebih dari 1.200 orang yang medarat di perairan Aceh. Kendati kontroversi bermunculan, pemerintah setempat menyediakan kamp penampungan bagi mereka.
Dalam kunjungannya, Nurul Islam pun berharap masyarakat Indonesia bisa mendukung perjuangan orang Rohingya bisa mendapatkan kewarganegaraan dari negara yang berdaulat di Myanmar.
Menurutnya, selama ini penduduk Rohingya diasingkan oleh negaranya sendiri sehingga hidup terlunta-lunta di berbagai negara.
“Jadi mereka terus ingin mendapatkan dukungan dari masyarakat dan pemerintah Indonesia agar mendukung perjuangan orang Rohingya yang akhirnya tercapai,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, seorang Anggota Eksekutif ARNA dari Arab, Nizamul Hasan menyampaikan, kedatangannya ke MUI dalam rangka meminta dukungan terhadap perjuangan orang Rohingya.
Menurutnya, ARNA juga merupakan wadah yang menjadi payung bagi banyak organisasi orang Rohingya di dunia yang layaknya MUI yang menaungi banyak organisasi keagamaan.
Sembari meminta dukungan, kedatangannya juga dalam rangka belajar kepada MUI dalam mengelola banyak organisasi.
“Karena sama seperti MUI, ARNA juga adalah payung yang mewakili banyak lembaga Rohingnya di dunia, jadi mereka ingin belajar ke MUI yang banyak mengelola organisasi,” kata Hasan menjelaskan.
Editor: Amiruddin. MK