Mitratel Didorong Menjadi Perusahaan Infrastruktur Digital - NOA.co.id
   

Home / News

Kamis, 9 Juni 2022 - 17:50 WIB

Mitratel Didorong Menjadi Perusahaan Infrastruktur Digital

REDAKSI

YOGYAKARTA – Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk/Mitratel (MTEL) akan memperluas portofolio non-menara, yakni fiber optic dan egde infra solution. Saat ini perusahaan sedang membangun sekitar 7.000 km jaringan fiber yang ditargetkan selesai semester II 2022.

“Kami tidak hanya berhenti pada penyedian tower tapi masuk portofolio related tower seperti fiber optic untuk memastikan BTS quality of service yang baik, penyediaan power to tower dan egde infra solution atau mini data center yang dipasang pada tower,” jelas Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam FGD Telkom Grup dengan media di Yogyakarta, tadi malam.

Baca Juga: Perkuat Digitalisasi di Tanah Air, Mitratel Genjot Fiberisasi Operator Telekomunikasi

Baca Juga :  Demi Film Indonesia, Erick Thohir Dorong Telkom Ambil Alih PFN

Theodorus mengatakan tahap selanjutnya pembangunan mini data center atau edge infra solution yang menyasar para pengguna yang sensitif terhadap latensi. “Kami akan kembangkan fiber optic, microcell, power to tower dan edge infra solution,” jelas dia.

Menurut dia, perluasan portofolio tersebut untuk mencapai visi misi Mitratel menjadi perusahaan infrastruktur digital, tidak hanya melalui aksi inorganik dan agresif dalam penetrasi pasar melalui aksi organik tetapi juga melakukan penambahan portfolio baru.

Sebagai perusahaan dengan kepemilikan tower menara terbanyak yakni 28.577 unit menara, Mitratel akan meningkatkan tenancy ratio dan menambah jumlah menara melalui akuisisi. “Jadi ruang kami untuk tumbuh masih sangat besar untuk meningkatkan tenancy ratio karena 58 persen tower kami ada di luar Jawa yang menjadi daya tarik operator telekomunikasi untuk memperluas jaringannya dan pertumbuhan ekonomi pesat di Sumatera, Kalimantan, dan lainnya,” ujar dia.

Mitratel juga memiliki competitiveness berupa sinergis dengan Grup Telkom yang menjadi modal besar perusahaan untuk ditawarkan kepada para tenant.

Baca Juga :  Bank Aceh KCP Suak Beukah Beroperasi, Aceh Jaya Terima Deviden Rp 8 Miliar

Baca Juga: 4 Artis Korea Paling Dibenci di China, termasuk Song Hye-Kyo

Sementara itu, terkait buyback saham, Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama mengatakan harga saham MTEL di pasar saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan. Hal itulah yang melatarbelakangi dilakukannya pembelian kembali saham Mitratel. “Intention-nya terutama yaitu yang waktu kita announce adalah karena kita melihat ada gap antara valuation dengan yang ada di market saat itu,” kata Hendra.

Baca Juga :  Perkuat Platform Digital, Telkomsel Suntik Dana Rp292 Miliar ke Anak Usaha

Dari komunikasi dengan kalangan investor, lanjutnya, banyak investor menilai fundamental Mitratel bagus, kuartal pertama result (laporan keuangan) juga inline, namun harga di pasar tidak tercermin sehingga diputuskan buyback.

Anggaran yang disiapkan oleh perseroan mencapai Rp 1 triliun atau setara dengan 5,3% dari total modal disetor. Adapun waktu pelaksanaan buyback sendiri ditetapkan mulai dari 2 Juni sampai 2 September 2022 atau dalam 3 bulan ke depan.

(fai)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Kartu Prakerja Gelombang 32 Dibuka! Cek di Sini Cara Daftar dan Syaratnya

News

Setelah Dilantik, Pj Bupati Aceh Singkil Langsung Berkoordinasi ke Ombudsman

Hukrim

Cabjari Bakongan Tetapkan Ketua Forkas Aceh Selatan sebagai Tersangka

News

Vaksinasi Massal Pemerintah Aceh Sudah Mencapai 69.529 Orang

News

Baitul Mal Aceh Singkil Gelar Lomba Motivasi Peningkatan Aqidah Mualaf

News

Pemerintah Aceh Terima Penghargaan Kualitas Tinggi dari Ombudsman RI

News

APAM, FPA, Dan FAB serahkan Piagam Penghargaan Kebaikan Pengawalan Kepada Kapolres Kota Banda Aceh

News

167 ASN Dinas Perhubungan Aceh Donorkan Darahnya di RSUDZA