Jakarta – Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) menyoroti kontroversi tindakan hukum yang melibatkan sejumlah pejabat dan oknum Bea Cukai membuat geram masyarakat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diminta untuk mengevaluasi Ditjen Bea Cukai karena tindakan oknum pegawai dan pejabat Bea Cukai sudah merugikan negara dan masyarakat.
“Direktorat Jenderal Bea Cukai Ķementerian Keuangan RI harus berbenah dimulai dengan dicopotnya Dirjen Bea Cukai, Askolani sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas karut marutnya kinerja Bea Cukai,” ujar Bendahara Umum PB SEMMI, Achmad Donny dalam keterangannya, yang dikutip Minggu (19/5/2024).
Dia menilai perilaku oknum Bea Cukai di Bandara yang merugikan masyarakat dengan mengenakan bea masuk barang bawaan masyarakat seenaknya meresahkan masyarakat.
Seperti yang dialami Radhika Althaf di TikTok karena sepatu impor miliknya seharga Rp10.301.000 dikenakan pajak fantastis oleh pihak Bea Cukai sebesar Rp31.801.343 atau tiga kali lipat lebih mahal dari harga belinya.
Yang lebih parah, prototype alat bantu tunanetra, bantuan dari Korea Selatan untuk SLB di Indonesia. Barang hibah itu tertahan karena dikenakan bea masuk sebesar USD22.846,52 atau sekitar Rp361.039.239.
“Ini kan praktik curang dan gila yang sangat memalukan. Barang hibah untuk siswa tuna netra SLB diminta biaya ratusan juta. Sekolah pasti menolak. Belum lagi praktik korupsi yang dilakukan pejabat Bea Cukai. Sangat memalukan,” tegasnya.
Karena berbagai masalah tersebut, ia meminta agar Menteri Keuangan tidak lagi mempertahankan Dirjen Bea Cukai Askolani dari jabatannya. “Askolani harus dicopot,” tegas Donny.
Penulis : Rio Syahrani
Editor : Gito Rolis