NOA | Aceh Tengah – Berbicara parawisata Kabupaten Aceh Tengah merupakan salah satu primadonanya. Bukan tanpa sebab Kabupaten yang dijuluki Negeri Seribu Bukit memang telah lama menyimpan pesona keindahanan yang patut di acungi jempol.
Bahkan sangking indahnya tidak jarang para wisatawan Manca Negara berkunjung ke daerah itu hanya untuk menikmati indahnya alam di atas bukit tersebut.
Gunung yang menjulang tinggi, danau yang indah, goa-goa yang indah sampai dengan air terjunnya yang menawan. Salah satu satunya Air Terjun Mengaya, air terjun yang beberapa tahun terakhir ini menjadi perbincangan banyak orang di karenakan keindahan alamnya yang begitu mempesona.
Letak Air Terjun Mengaya berada di sisi selatan Danau Laut Tawar, persis di kaki gunung Burni Kelieten. Tepatnya di Desa Mengaya, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah. Berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Takengon.
Dalam perjalan kita akan di manjakan dengan pemandangan indah di tanah Gayo. Melewati hutan pinus, hamparan persawahan yang hijau, sampai dengan ratusan hektar perkebunan kopi Aceh.
Kopi yang saat ini telah mendunia hingga negeri Paman Sam. Semua pemandangan inilah yang akan membuat perjalanan menjadi tidak terasa membosankan.
Jalanan yang sudah di aspal dengan baik, menjadikan jalanan ini bisa di lalui hampir segala jenis kendaraan. Sedangkan untuk menuju air terjun, bisa melalui jalan setapak sekitar 1,5 kilometer sedikit menanjak namun cukup mengasikan.
Dan ketika sampai di lokasi objek wisata, rasa lelah selama perjalanan akan seketika hilang begitu melihat keindahan air terjun yang memiliki debur air yang cukup deras turun ke bawah.
Deburan air yang terjun bebas menghempas bebatuan karang dari ketinggian 180 meter di temani sejuknya udara bersama lirihnya suara kicau burung seolah membawa kita seperti surge. Sungguh pemandangan yang begitu mempesona.
Disisi depan juga terdapat aliran air yang membetuk kolam khusus untuk mandi-mandi menyegarkan badan yang sudah letih melewati perjalanan Panjang.
Dinginya air akan langsung terasa menembus sampai ke tulang-tulang ketika kita masuk ke dalam kolam yang berasal dari Air Terjun Mengaya. Hutan tropis.
Tapi dibalik pesonannya yang indah wisatawan juga harus lebih berhati-hati, karena tidak jarang bongkahan batu atau pohon tumbang yang ikut terseret arus bisa sewaktu-waktu jatuh dan mengancam keselamatan jiwa.
Untuk itu di sarankan wisatawan yang ingin berkunjung di tempat ini, pastikan tidak datang di musim hujan, karena jika datang pada musim hujan, derasnya air akan menambah resiko terjadinya hal yang tidak di inginkan.
Untuk tiket masuk menuju lokasi objek wisata Air Terjun Mengaya pengunjung tidak di pungut biaya sepeserpun alias gratis. Para pengunjung hanya akan di tarik biaya parkir sebesar Rp 2 ribu dan biaya kebersihan sebesar Rp 3 ribu.
Dengan harga semurah itu wisatawan sudah bisa menikmati beraneka ragam spot foto yang bisa di jadikan instastory.
“Bisa berpose di atas bebatuan dengan backgorund air terjun akan menghasilkan foto yang mengaggumkan. Atau kalian juga mempotret keindahan alam sekitar yang tidak kalah menawan dari Air Terjun Mengaya,” kata Ulis wisatawan lokal.
Sementara itu Untuk fasilitas sendiri bisa kita temukan di gerbang utama pintu masuk menuju objek wisata Air Terjun Mengaya. Fasilitas ini meliputi toilet umum yang airnya bersumber dari pegunungan, lalu terdapat juga musholla yang di sediakan untuk pengunjun dan petani kopi yang beragama muslim. Terdapat juga warung-warung yang menyajikan makanan dan minuman.
“Enak kan disini, lapar ada tempat beli, airnya juga bersih,”kata Ulis. (ADV)