Banda Aceh – Diduga Para Pengungsi Imigran Etnis Rohingya di Sejumlah tempat penampungan provinsi aceh melarikan diri pada saat bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Pengungsi rohingya yang berada di tempat penampungan sementara di Gedung Balai Meuseuraya Aceh pada bulan suci ramadhan menjelang Idul Fitri diduga telah melarikan diri sebanyak 17 Orang.
Selanjutnya di Tempat penampungan pengungsi rohingya di lhokseumawe diduga para pengungsi melarikan diri berjumlah 7 orang.
Sedangkan yang berada di Komplek kantor Bupati Aceh Barat diduga melarikan diri sebanyak 5 orang pengungsi Rohingya.
Dan yang yang terakhir di penampungan yang berada di Aceh Timur diduga berjumlah 14 orang pengungsi rohingya melarikan diri.
Sebelumnya, pihak UNHCR mengatakan selalu berkordinasi bersama pihak otoritas setempat dan ditingkatkan saat dibutuhkan.
“Saat ini jumlah tempat penampungan pengungsi tersebar di 9-10 titik di Aceh dan diantaranya berupa tempat penampungan yang tidak tertutup serta kurang memadai sehingga menyebabkan banyaknya tantangan dalam penjagaan,” Kata Senior Communications Assistant UNHCR Yanuar Farhanditya kepada Kantor Berita Noa.co.id, Senin (8/4/2024).
Sambung Yanuar, ia menjelaskan jika pengungsi Rohingya mungkin telah terpisah dari keluarga mereka selama bertahun-tahun, Sehingga mereka memiliki keinginan kuat untuk bertemu keluarganya kembali dan ini yang seringkali menjadi motivasi kuat bagi mereka untuk melakukan perjalanan lanjutan meskipun mereka telah mengetahui bahayanya menggunakan perjalan tidak resmi.
“Dalam hal adanya unsur penyelundup/ perdagangan manusia, perlu diingat bahwa pengungsi Rohingya, yang 75% diantaranya adalah perempuan dan anak-anak, kerap kali menjadi korban dari para penyelundup dan pedagang manusia tersebut,” Ujarnya
Diketahui jika Salah satu alasan pergerakan pengungsi memang untuk bersatu kembali dengan keluarga mereka.
“Kondisi pengungsi dimanapun di seluruh dunia, baik itu pengungsi Rohingya atau yang lainnya memang seringkali dihadapkan pada masalah-masalah yang menyebabkan mereka menjadi terpaksa melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain,” Pungkasnya
Editor: Amiruddin. MK