Home / Daerah

Sabtu, 1 Juni 2024 - 22:00 WIB

Mengapa UNHCR Diam ketika Maraknya Pengungsi Imigran Etnis Rohingya di Provinsi Aceh melarikan diri?

REDAKSI

Foto : Pengungsi Imigran Etnis Rohingya berada diatas Mobil Satpol PP di gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Meulaboh untuk Dipindahkan Kekantor Bupati Aceh Barat,Selasa(26/3/2024). Farid Ismullah/Noa.co.id/Foto

Foto : Pengungsi Imigran Etnis Rohingya berada diatas Mobil Satpol PP di gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Meulaboh untuk Dipindahkan Kekantor Bupati Aceh Barat,Selasa(26/3/2024). Farid Ismullah/Noa.co.id/Foto

Banda Aceh – Diduga Para Pengungsi Imigran Etnis Rohingya di Sejumlah tempat penampungan provinsi aceh melarikan diri pada saat bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Pengungsi rohingya yang berada di tempat penampungan sementara di Gedung Balai Meuseuraya Aceh pada bulan suci ramadhan menjelang Idul Fitri diduga telah melarikan diri sebanyak 17 Orang.

Selanjutnya di Tempat penampungan pengungsi rohingya di lhokseumawe diduga para pengungsi melarikan diri berjumlah 7 orang.

Sedangkan yang berada di Komplek kantor Bupati Aceh Barat diduga melarikan diri sebanyak 5 orang pengungsi Rohingya.

Baca Juga :  Dua Pemuda Aceh Singkil Raih Prestasi Gemilang

Dan yang yang terakhir di penampungan yang berada di Aceh Timur diduga berjumlah 14 orang pengungsi rohingya melarikan diri.

Sebelumnya, pihak UNHCR mengatakan selalu berkordinasi bersama pihak otoritas setempat dan ditingkatkan saat dibutuhkan.

“Saat ini jumlah tempat penampungan pengungsi tersebar di 9-10 titik di Aceh dan diantaranya berupa tempat penampungan yang tidak tertutup serta kurang memadai sehingga menyebabkan banyaknya tantangan dalam penjagaan,” Kata Senior Communications Assistant UNHCR Yanuar Farhanditya kepada Kantor Berita Noa.co.id, Senin (8/4/2024).

Baca Juga :  Puluhan Gajah Liar Masuk Pemukiman Warga

Sambung Yanuar, ia menjelaskan jika pengungsi Rohingya mungkin telah terpisah dari keluarga mereka selama bertahun-tahun, Sehingga mereka memiliki keinginan kuat untuk bertemu keluarganya kembali dan ini yang seringkali menjadi motivasi kuat bagi mereka untuk melakukan perjalanan lanjutan meskipun mereka telah mengetahui bahayanya menggunakan perjalan tidak resmi.

“Dalam hal adanya unsur penyelundup/ perdagangan manusia, perlu diingat bahwa pengungsi Rohingya, yang 75% diantaranya adalah perempuan dan anak-anak, kerap kali menjadi korban dari para penyelundup dan pedagang manusia tersebut,” Ujarnya

Baca Juga :  Gelar Seminar UMKM, BIN Melalui AMANAH Dorong Wirausaha Muda Naik Kelas

Diketahui jika Salah satu alasan pergerakan pengungsi memang untuk bersatu kembali dengan keluarga mereka.

“Kondisi pengungsi dimanapun di seluruh dunia, baik itu pengungsi Rohingya atau yang lainnya memang seringkali dihadapkan pada masalah-masalah yang menyebabkan mereka menjadi terpaksa melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain,” Pungkasnya

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Daerah

Sepi Pembeli Daging Sapi Idul Adha 1445 Hijriah

Daerah

Meurah Budiman Lantik 51 pejabat manajerial di lingkungan Kanwil Kemenkumham Aceh

Daerah

SSB Sejati Beutong Gelar Turnamen Perdana Usia Dini 2024

Daerah

Tim Peneliti Disbudpar Aceh Temukan Benteng Pertahanan

Aceh Timur

Panwaslih Aceh Timur Awasi Tahap Wawancara Rekrutmen PPL

Daerah

Ini Tiga Gampong Penerima Juara Lomba Pos Satkamling Polres Aceh Utara

Daerah

Ketua DPD PAS Aceh Utara Temu Ramah Dengan Pengurus DPC PAS Muara Batu

Aceh Besar

Pj Bupati Aceh Besar Irup Peringatan HGN dan HUT Ke-79 PGRI serta HUT KORPRI ke-53