Home / Nasional / Pemerintah

Kamis, 26 September 2024 - 17:24 WIB

Mendagri: Kebijakan Harus Disusun Berdasarkan Teori dan Data

FARID ISMULLAH

Mendagri Muhammad Tito Karnavian Hadiri Acara Puncak Peringatan Hari Statistik Nasional Tahun 2024 di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/9/2024). (Foto : Puspen Kemendagri).

Mendagri Muhammad Tito Karnavian Hadiri Acara Puncak Peringatan Hari Statistik Nasional Tahun 2024 di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/9/2024). (Foto : Puspen Kemendagri).

Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan, penyusunan kebijakan harus berdasarkan teori dan data. Menurutnya, kebijakan tanpa didukung teori yang kuat hasilnya hanya akan mengandalkan keberuntungan, Kamis.

“Yang benar adalah making policy based on strong theory, setiap pembuatan kebijakan harus didasarkan kepada teori, maknanya di sini dalam konteks data dan statistik,” ujar Mendagri pada Acara Puncak Peringatan Hari Statistik Nasional Tahun 2024 di Hotel Grand Mercure Kemayoran, 26 September 2024.

Mendagri menjelaskan bahwa statistik berperan penting dalam pembuatan kebijakan. Teori yang mendasari kebijakan harus melalui proses pengumpulan dan analisis data, sehingga statistik menjadi alat utama.

Baca Juga :  Pemerintah Setujui RUU 26 Kabupaten/Kota

Ia juga berbagi pengalaman dalam menangani inflasi yang menggunakan data sebagai acuan. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk menangani inflasi yang terbilang tinggi. Dalam teori ekonomi, inflasi biasanya diatasi melalui instrumen suku bunga dan nilai tukar mata uang. Namun, Presiden Jokowi mengusulkan pendekatan baru yang berbasis data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mirip dengan penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Kemendagri dan BNPP Serahkan 743 Hewan Kurban pada Perayaan Idul Adha 1445 Hijriah

“Covid itu belum ada yang punya rumus real [ilmu penanganannya] di negara mana pun juga,” jelas Mendagri.

Lebih lanjut, Mendagri mengucapkan terima kasih kepada BPS yang berperan besar dalam menjaga stabilitas inflasi Indonesia, yang saat ini terjaga di angka 2,1 persen dan menjadi salah satu yang terendah di dunia. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, serta intervensi dari berbagai kementerian/lembaga seperti Badan Urusan Logistik (Bulog), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sangat berperan dalam mengendalikan inflasi di daerah.

Baca Juga :  Mendagri Dukung Bawaslu Tindak Tegas ASN Tidak Netral Selama Pilkada

Pada kesempatan tersebut, Mendagri juga turut menyerahkan penghargaan Anindhita Wistara Data Tahun 2024 kepada beberapa provinsi, kabupaten, dan kota. Beberapa penerima penghargaan itu di antaranya Provinsi DKI Jakarta, Bali, dan D.I. Yogyakarta untuk tingkat provinsi kategori terbaik. Kemudian untuk tingkat kabupaten terbaik, yakni Kabupaten Tangerang, Sumedang, dan Bantul. Sementara penghargaan di tingkat kota terbaik, yaitu Kota Magelang, Malang, dan Tangerang.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Pemerintah

Pj Gubernur dan Wamen Kominfo Tinjau Lokasi yang Disiapkan untuk Bangun Markas Kreatif Digital di Aceh 

Nasional

Tim Tabur Kejagung Berhasil Mengamankan Terpidana Tukar Guling Aset

Pemerintah

Hadir Sebagai Pemateri, Puji Hartini Harap Kualitas SDM Perempuan Nagan Raya Dapat Meningkatkan

Aceh Barat

BPBD Aceh Barat dan Korem 012/TU Gelar Apel Siaga Bencana

Hukrim

Bareskrim Polri Ungkap Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Jawa Timur dan Jawa Barat, 16.400 Liter Solar Ilegal Disita

Daerah

Dievakuasi dari Lebanon, Pj Gubernur Aceh Bantu Pemulangan Rahmatul Ula Bersama Tiga Anaknya dari Jakarta 

Hukrim

Bawa Satwa Liar Bernilai Ratusan Juta Tanpa Dokumen, Dua Warga Ditangkap

Aceh Barat

Tinjau Langsung Pasar Murah, Mahdi Efendi: Upaya Untuk Menjaga Stabilitas Harga Barang Kebutuhan Pokok