Banda Aceh – PLN Unit Induk Distribusi(UID) Aceh terus mendorong pemberdayaan perempuan dalam pengarusutamaan gender.
Melalui Srikandi Movement, perusahaan berperan aktif melakukan pemberdayaan perempuan atau women empowerment, baik di internal perseroan maupun sosial masyarakat, untuk meningkatkan kemandirian secara ekonomi, sehingga terbentuk character building yang akan menjadi ciri khas dari setiap Srikandi PLN.
Srikandi PLN UID yang dimotori oleh Srikandi Champion Nurlana yang juga menjabat Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum Aceh bersama para srikandi PLN UID Aceh dan Srikandi dari UP3 dan ULP menyalurkan bantuan melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada kelompok rentan janda, penderita cacat serta perempuan dibawah garis kemiskinan dibeberapa lokasi di Aceh sebagai bentuk kepedulian terhadap pemberdayaan perempuan.
Perjalan Srikandi PLN Aceh dimulai dari Banda Aceh menuju Sigli untuk bertemu dengan Ketua Kelompok Rumah Kue, Samsinar yang memperkerjakan dua orang untuk membantu menjalankan usahanya. Samsinar seorang pembuat kue yang ditinggal oleh suaminya pada tahun 2003 akibat konflik yang melanda Aceh pada saat itu.
“Kami berharap dengan adanya bantuan ini dapat memajukan usaha Rumoh Kue Ibu Samsinar, sehingga bisa terus membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar” ujar Nurlana.
Selesai dari Sigli, perjalanan dilanjutkan ke Peudada yang berada di Kabupaten Bireun.
Para srikandi menemui Urwati Ilyas yang menghidupi keluarganya dengan cara menjahit pakaian. Usahanya sempat terhambat akibat kebakaran dan bencana tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004.
“Kami sangat berterimakasih atas bantuan dan perhatian dari PLN, selama ini kami belum pernah mendapat bantuan dari manapun, kami sangat tidak menduga hari ini Tim Srikandi PLN hadir dengan membawa mesin jahit tambahan dan mesin obras, saat ini saya sudah memperkerjakan 4 orang pekerja, dengan adanya tambahan mesin jahit dari PLN, saya bisa menambah pekerja lagi di tempat usaha saya,” ujar Urwati terharu.
Tim Srikandi melanjutkan perjalanan ke Kota Lhokseumawe dan berkunjung ke rumah seorang pelukis wanita disabilitas bernama Rohani untuk memberikan perangkat alat lukis. Rohani mengidap suatu penyakit hingga mengakibatkan kelumpuhan.
Karena keterbatasannya, Rohani tidak dapat berkegiatan seperti wanita pada biasanya, namun dengan semangat yang tinggi, dia mengasah kemampuannya di bidang seni yaitu melukis. Bahkan hasil karya lukisannya juga dikirim hingga ke mancanegara.
Tidak berhenti disini, Tim Srikandi bergerak ke Kota Langsa untuk memberikan bantuan freezer dan alat pengering ikan kepada kelompok usaha ikan asin, bantuan ini diterima oleh Siti Fatimah M Jamil.
“Ikan yang kami olah merupakan ikan segar yang dicuci dan dikeringkan tanpa bahan pengawet, saat musim pengujan dan stok ikan berlebih kami sangat membutuhkan freezer ini dan kami sangat bersyukur hari ini kami mendapatkan bantuan freezer sekaligus pengering dari PLN,” ujar Siti Fatimah.
“Saya sadari, menjadi pejuang untuk menghidupkan rumah tangga sangatlah berat, kami perlu mencontoh semangat berjuang dari Ibu-ibu sekalian yang berjuang demi menghidupi rumah tangga. Kami sangat berharap bantuan yang kami berikan ini dapat bermanfaat untuk memajukan usaha yang digeluti, bukan hanya untuk penerima namun juga dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar,” tutup Nurlana.