Pidie Jaya – Pidie Jaya merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh masih menyimpan destinasi wisata yang belum terjamah khalayak ramai. Kekayaan alam Kabupaten Pidie Jaya yang masih asri itu bagaikan “surga” tersembunyi di kabupaten tersebut.
Setidaknya terdapat dua objek wisata yang dapat membuat mata terpana, khususnya wisata alam bagi pecinta petualangan. Objek tersebut adalah Savana Blang Raweu dan Air Terjun Guda Meuh Ulim.
Dua objek wisata tersebut sangat cocok dijadikan ekspedisi gunung, edukasi dan konservasi hewan di kabupaten pemekaran dari Kabupaten Pidie itu.
Berikut kita kulas dua objek wisata tersembunyi di Kabupaten Pidie Jaya itu dari beberapa sumber.
Savana Blang Raweu terletak di pegunungan wilayah administrasi Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.
Jalan termudah menuju ke hamparan rumput di pegunungan Pidie Jaya itu melalui Gampong Blang Awe, Kecamatan Meureudu. Namun itu dia, panorama indah itu harus dibayar dengan menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk sampai kesana. Dan perjalanan kesana hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki.
Namun hal itu tentunya bukan masalah besar bagi pecinta petualang, saat sudah sampai dan menikmati destinasi wisata ini, rasa lelah dalam perjalanan semua terbayarkan.
“Blang Raweu dan Air Terjun Ulim adalah “surga” tersembunyi di Pidie Jaya,” kata mantan Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Pidie Jaya, M Iqbal, Minggu (22/09/2024).
Pecinta petualangan yang telah menjamah savana Blang Raweu itu menjelaskan, masyarakat setempat menganggap Blang Raweu sebagai tempat yang sakral, menurut cerita, saat masa penjajahan Belanda, banyak pemuka agama dan masyarakat yang dibawa kesana untuk dihabisi. Sehingga, untuk datang kesana, pengunjung harus melewati beberapa ritual yang dipercayakan masyarakat dari turun temurun.
“Menuju ke Blang Raweu tidak bisa pakai mobil atau motor, hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan. Untuk kesana (Blang Raweu) dari Gampong Blang Awe,” sebutnya.
Sementara itu, Kadisporapar Pidie Jaya, Saifuddi mengatakan, Blang Raweu sangat pantas dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi serta konservasi hewan. Namun menurutnya, objek tersebut ditargetkan sebagai tujuan wisata nasional dan internasional.
Sebab, selain mempunyai padang rumput dengan hamparan sekitar 20 ribu hektar itu, Blang Raweu juga kaya dengan bermacam ragam hewan.
“Blang Raweu sebagai wisata edukasi dan konservasi hewan. Masyarakat kita memang kurang tertarik dengan wisata seperti ini, tapi bagi pecinta petualang, apalagi pecinta wisata edukasi dari luar daerah maupun luar negeri, pasti akan sangat menyukai savana seperti itu,” cetus Saifuddin.
Dikatakan, terlepas dari hal lainnya, jika jalan Meureudu tembus Geumpang (Kabupaten Pidie) siap dibagun, maka menuju Blang Raweu sangat dekat, tidak lagi membutuhkan perjalanan kaki 3 hingga 4 jam.
Selanjutnya, destinasi wisata yang belum dapat dinikmati bagi masyarakat banyak di Pidie Jaya adalah Air Terjun Guda Meuh (kuda emas) atau air terjun Ulim di Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya.
Beranjak dari Gampong Lhok Sandeng, menuju ke Air Terjun Ulim harus menempuh perjalanan kaki sekitar 6-7 jam. Belum ada jalan yang bisa dilalui mobil kesana.
Namun bagi pecinta petualang yang memiliki motor trail atau motor cross, meski harus dengan perjuangan ekstra langsung dapat menuju ke lokasi yang hampir berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah itu.
“Ke Air Terjun Ulim harus dengan berjalan kaki, sekitar 6 jam lebih perjalanan. Tapi kalau ata trail bisa langsung ke sana,” kata Iqbal yang juga sudah pernah menikmati sensasi air terjun Ulim.
Iqbal menyebutkan, saat sampai di lokasi air terjun, percikan air yang jatuh puluhan meter dari atas ditambah suasana yang masih asri itu membuat semua lelah di perjalanan terbayarkan.
Air Terjun Ulim juga mempunyai lima kolam yang saling berhubungan. Di kolam tersebut, pengunjung dapat menggunakan kolam itu untuk melepas penat, merilekskan pikiran dan melakukan relaksasi lainnya.
“Pemandangan yang masih asri itu sangat indah. Tapi objek tersebut lebih baik dijadikan destinasi wisata khusus (khusus bagi pecinta wisata dan petualang), kalau jalan dibangun kesana, dikhawatirkan akan merusak alam yang masih sangat asri,” imbuhnya.
Menurut Iqbal, selain cocok sebagai destinasi wisata, Air Terjun Ulim juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai pembangkit listrik.
“Objek Air Terjun Ulim itu bagi peminat khusus, bagi pecinta alam boleh kita bawa kesana, tapi bagi yang berpikiran bisnis tidak boleh kita bawa kesana, sebab akan merusak alam,” pungkasnya.
Jika berminat mengunjungi “surga” tersembunyi di Pidie Jaya itu, pengunjung diwajibkan mendaki bersama Kopala atau orang yang sudah menghafal betul medan dua objek wisata tersebut.
Dan, disana juga tidak terdapat penjual makanan ataupun minuman. Jadi, para pengunjung harus menyiapkan perbekalan logistis untuk beberapa hari sebelum bertolak ke Air Terjun Guda Meuh maupun Savana Blang Raweu.