Wamenparekraf Angela yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif itu meninjau langsung beberapa venue Spouse Program, mulai dari Sofitel Nusa Dua, hingga InterContinental Bali Resort, Jimbaran. Selain lokasi, pertimbangan jarak dari venue utama KTT G20 menjadi hal yang diperhitungkan.
Baca Juga: Hadiri FSI 2022, Wamenparekraf Angela Ingatkan Pentingnya Digitalisasi Industri Kuliner
Wamenparekraf juga sempat melakukan food testing yang nantinya akan disajikan kepada istri-istri kepala negara yang hadir pada KTT G20 di Bali. “Tidak hanya makanan yang diperhatikan. Kami juga memastikan baik dari keamanan, kenyamanan, serta jarak tempuh ke lokasi bagi istri-istri kepala negara,” katanya.
Wamenparekraf Angela juga sempat mengunjungi Kawasan Kura-Kura Bali atau Bali Turtle Island yang terletak di Kecamatan Serangan, Kota Denpasar, Bali. Kawasan seluas 495 hektare itu rencana akan dibangun dengan tiga aktivitas utama, yaitu edukasi, pariwisata, dan kesehatan.
Penggunaan material-material di Kura-Kura Bali tadi dipresentasikan adalah betul-betul material yang datang dari alam itu sendiri, jadi tidak ada yang chemical, tidak ada yang tidak ramah lingkungan “Mudah-mudahan bisa diwujudkan dan direalisasikan, dan semoga Kura-kura Bali ini bisa menjadi destinasi unggulan yang sangat mengedepankan keberlanjutan lingkungan,” kata Wamenparekraf Angela.
Baca Juga: Hadiri FoodStartUp, Wamenparekraf Angela: Kuliner Sumbang PDB Ekraf Terbesar, Serap Jutaan Tenaga Kerja
Saat meninjau venue Spouse Program, Wamenparekraf Angela hadir bersama Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung; Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Rika Kiswardani, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kemensetneg Noviyanti, Kepala Biro Umum Kemensetneg Piping, Kepala Biro Perencanaan Kemensetneg Hindun, dan Kepala Biro Komunikasi Kemenkomarves Andreas.
Lihat Juga: KTT G20 Jadi Momentum Pengembangan Mobil Listrik