Baca juga: Awali Perdagangan Hari Ini, IHSG Ditutup Longsor ke 6.840
Koreksi sebesar 1,12% pada sesi kemarin, terjadi setelah indeks acuan mendarat di zona hijau empat hari sebelumnya. Meskipun dalam sepekan IHSG tumbuh 3,68%, namun terlihat masih sulit untuk menyentuh kembali level resisten di 7.000.
“Senin kemarin (23/5/2022) IHSG dianggap akan menguji level 7.000 sebagai resistance untuk menentukan apakah sentimen The Fed tahun ini akan kurang direspons oleh pasar aatu tidak, namun ternyata terjadi pelemahan,” kata Founder WH Project, William Hartanto, dalam outlook WH Project, Selasa (24/5/2022).
William sebelumnya menggarisbawahi bahwa suku bunga The Fed bukan sentimen yang selesai dalam waktu harian. Menurut analisa, efeknya dapat memberi tekanan berbulan-bulan.
Penulis buku Bandarmology vs Teknikal itu juga menilai koreksi di atas 1% kemarin menempatkan IHSG bertahan di atas level MA5 (Indikator Moving Average) di 6.804, yang juga merupakan level supportnya. Sementara resisten psikologis masih berada di area 7.000.
“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada area 6.804-7.000,” ungkapnya.
Dari sisi sektoral, William membaca sektor teknologi yang sebelumnya menjadi mesin penggerak indeks, justru mengalami pelemahan. Seperti diketahui, beberapa emiten teknologi big caps merosot pada penutupan kemarin seperti BUKA, EMTK, UVCR, GOTO, hingga MLPT, meskipun nasib berbeda dirasakan WIRG, NFCX, TFAS, dan PGJO yang kompak melejit di atas 10%.
Lihat Juga: IHSG Dibuka Menghijau, Tembus di Level 7000