LPCK juga menetapkan target pra penjualan Rp1,4 triliun pada tahun 2022 dengan kontribusi utama berasal dari penjualan residensial dan komersial. Manajemen LPCK menerapkan sejumlah strategi seperti meluncurkan klaster baru rumah tapak dengan harga terjangkau di Waterfront Estates, meluncurkan dan meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung pertumbuhan wilayah tersebut juga menciptakan basis ekonomi baru, serta menjalankan strategi segmentasi industri.
(Baca juga:LPKR Gelontorkan Dana Rp452 Miliar Akuisisi Saham Siloam dan Lippo Cikarang)
CEO LPKR John Riady menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021. “Saya juga melihat dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/4/2022).
John mengatakan di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20%-30% pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan. “Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates,” katanya.