Home / Nasional / News

Selasa, 1 Maret 2022 - 19:55 WIB

Kota Kharkiv Dirudal Rusia, Presiden Ukraina: Ini Kejahatan Perang!

REDAKSI

Jakarta

Hantaman rudal Rusia di kota kedua terbesar Ukraina, Kharkiv menimbulkan ledakan besar, sementara konvoi kendaraan lapis baja yang dikerahkan Moskow berada kurang dari 30 kilometer dari pusat kota Kyiv.

Konvoi sepanjang lebih dari 60 kilometer itu menimbulkan ketakutan warga, menurut wartawan BBC di ibu kota Ukraina itu.

Presiden Ukraina menggambarkan pengeboman di Kharkiv itu sebagai kejahatan perang.

Presiden Volodymyr Zelensky menyebut para saksi mata mengatakan warga sipil dijadikan sasaran dalam serangan pada Senin (28/02) di kota yang disebut ibu kota teknologi Ukraina dengan penduduk berjumlah 1,6 juta jiwa.

Puluhan warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan rudal Rusia di Kharkiv, kota yang dikenal sebagai ibu kota teknologi Ukraina.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia juga mengatakan kejahatan perang mungkin terjadi dalam penyerbuan Rusia ini.

Mahkamah Kejahatan Perang, The International Criminal Court’s (ICC) tengah melakukan penyelidikan sendiri terkait tuduhan itu.

Ada “alasan cukup” bahwa kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan dilakukan di Ukraina, kata kepala jaksa penuntut ICC, Karim Khan pada Senin malam (28/02).

Gambar satelit yang dikeluarkan oleh perusahaan teknologi Amerika, Maxar Technologies, menunjukkan konvoi yang bergerak lambat ke arah Kyiv itu terdiri dari ratusan tank, kendaraan lapis baja dan artileri.

Ketakutan warga di ibu kota juga dipicu dengan adanya laporan dari wilayah lain Ukraina bahwa Rusia mengepung daerah-daerah penduduk dan memblok pasokan makanan dan kebutuhan pokok, langkah yang digambarkan banyak kalangan sebagai “taktik perang di abad pertengahan.”

Maxar juga mengatakan gambar baru menunjukkan pasukan darat dan helikopter tempur dikerahkan di Belarus, sekutu Rusia, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Sementara itu pejabat Ukraina mengatakan setidaknya 70 tentara Ukraina tewas akibat serangan artileri Rusia di sebuah pangkalan militer di Kota Okhtyrka. Tim SAR saat ini sedang memilah puing-puing untuk mencari korban yang selamat.

Wilayah lain, Kherson, yang dilaporkan tengah dikepung oleh pasukan Rusia, dalam kondisi siap menyerang.

Pemerintah Ukraina mengatakan pihaknya berencana untuk menjual obligasi perang untuk membiayai angkatan bersenjatanya.

Baca juga:

Foto-foto serangan rudal Rusia hancurkan pangkalan militer Okhtyrka

Serangan rudal di pangkalan militer Okhtyrka menewaskan sedikitnya 70 tentara Ukraina pada hari Minggu (27/02).

Foto-foto di bawah ini dibagikan oleh seorang pejabat lokal di wilayah Sumy, Dmytro Zhyvytskyi.

Terlihat tim penyelamat berupaya mencari dan menyelamatkan korban dari puing-puing.

Rusia menyerang Ukraina:

Serangan Rusia pada invasi hari keenam di Kharkiv

Baca Juga :  BPJS Kesehatan Luncurkan Care Center 165, Simplifikasi Rujukan Thalasemia dan Hemofilia Serta Jurnal JKN

Serangan rudal Rusia pada Selasa (01/03) di pusat kota Kharkiv menargetkan kantor-kantor pemerintah di di pusat kota.

Sebuah video yang menjadi viral di saluran media sosial Ukraina memperlihatkan sebuah rudal menghantam bagian depan gedung Administrasi Negara Regional.

Rudal itu menyebabkan ledakan besar dan menghancurkan jendela-jendela dan mobil di dekatnya.

Alun-alun utama di pusat Kharkiv juga digempur dan menyebabkan ledakan besar.

Video menunjukkan mobil-mobil yang terbakar dan tumpukan puing-puing di alun-alun kota.

https://twitter.com/i/status/1498549720771436544

BBC telah memverifikasi video yang menunjukkan akibat dari ledakan tersebut.

Kota Kharkiv di timur laut telah menjadi saksi pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir.

Seruan gencatan senjata

Pada hari Senin (28/02), para pejabat Ukraina dan Rusia mengadakan pembicaraan damai untuk pertama kalinya. Rusia mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan dan akan bertemu lagi “dalam beberapa hari ini.”

Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya menyerukan gencatan senjata di tengah pertempuran yang terus berlanjut di seluruh negeri.

Namun kota-kota besar seperti Kyiv, Kharkiv dan Chernihiv masih terus menghadapi gempuran dari pasukan Rusia.

ukraina rusia BBC serangan di seputar Kyiv.BBC

Sementara itu PBB mengatakan lebih dari setengah juta orang melarikan diri dari perang di Ukraina sejauh ini.

Presiden Zelensky mengatakan 24 jam ke depan – hari kelima invasi Rusia – akan “sangat penting” bagi Ukraina.

“Tinggalkan senjata Anda. Angkat kaki dari sini. Jangan percaya pada para komandan Anda. Jangan percaya pihak yang mengeluarkan propaganda. Selamatkan hidup Anda,” kata Zelensky.

Zelensky juga mengatakan pemerintah akan membebaskan tahanan yang memiliki pengalaman tempur agar mereka membantu membela negara.

“Kami telah mengambil keputusan yang tak mudah dari sisi moral, namun berguna untuk pertahanan kami,” katanya.

Zelensky juga mendesak Uni Eropa agar memberikan keanggotaan “segera” ke Ukraina.

Seorang anak di kamp pengungsian sementara di Przemysl, Polandia.ReutersSeorang anak di kamp pengungsian sementara di Przemysl, Polandia.

Wartawan masalah pertahanan BBC, Jonathan Beale mengatakan Rusia saat ini telah mengerahkan sekitar tiga perempat tentara yang dikerahkan di perbatasan Ukraina.

Sejauh ini serangan udara dan artileri masih terbatas.

Para pejabat Barat mengatakan Rusia masih belum menghancurkan pertahanan udara Ukraina dan belum menunjukkan keunggulan di udara.

Mereka juga mengatakan invasi Rusia belum berjalan sesuai rencana karena menghadapi perlawanan yang lebih keras dibanding yang diperkirakan karena buruknya persiapan. Konvoi kendaraan lapis baja mengalami kekurangan bahan bakar.

Namun situasi dapat berubah cepat karena Rusia mengerahkan lebih banyak sumber dayanya untuk perang ini, kata Jonathan Beale.

Baca Juga :  Ditlantas Kembali Gelar Vaksinasi di Samsat, 110 Orang Berhasil Divaksin

Kendaraan lapis baja Rusia dilaporkan menuju Kyiv.ReutersKendaraan lapis baja Rusia dilaporkan menuju Kyiv.

Militer Ukraina mengatakan mereka terus menghadang upaya pasukan Rusia menyerbu kawasan luar kota Kyiv, tempat terjadinya serangkaian ledakan menjelang dini hari Senin (28/02).

Melalui Facebook, komandan senior Alexander Syrsky mengatakan banyak korban jatuh dari pasukan Rusia. Namun tidak ada konfirmasi secara independen.

“Kami menunjukkan bahwa kami dapat melindungi rumah kami dari tamu tak diundang,” kata Jenderal Alexander Syrsky, dalam pernyataan.

Pasukan Rusia mengambil alih kota di pesisir Laut Hitam, Berdyansk, dan pertempuran dilaporkan terjadi di kota Mariupol dan juga di Kharkiv dan Dnipro di Ukraina timur.

Kementerian Ukraina juga mengklaim lebih 5.000 tentara Rusia tewas dalam empat hari pertempuran.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Minggu (27/02) bahwa pasukan mereka tewas namun tidak menyebut jumlah.

Di tengah perkembangan ini, banyak warga Ukraina tetap memilih berlindung di ruang bawah tanah saat invasi Rusia sudah memasuki hari kelima.

Belarus akan kirim pasukan untuk bantu Rusia?

Ada laporan bahwa Belarus – yang telah bertindak sebagai batu loncatan bagi pasukan Rusia – saat ini bersiap mengirim tentaranya sendiri ke Ukraina untuk membantu invasi Rusia.

The Washington Post, mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Belarus tengah mempersiapkan pengerahan pasukan yang dapat dimulai pada Senin (28/02).

BBC telah mengirim email ke Gedung Putih dan Pentagon untuk konfirmasi.

BelarusGetty ImagesWilayah Belarusi menjadi lokasi latihan perang Rusia awal bulan ini.

Sementara itu, situs berita Kyiv Independent mengutip beberapa sumber yang mengatakan pasukan terjun payung Belarus kemungkinan dikerahkan.

Belarus, sekutu lama Rusia, berbatasan langsung dengan Ukraina di utara.

Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Presiden Belarus Alexander Lukashenko telah berjanji kepadanya – dalam panggilan telepon – bahwa pasukan Belarusia tidak akan dikirim ke Ukraina.

Uni Eropa akan kirim senjata ke Ukraina

Menanggapi perkembangan di Ukraina, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Uni Eropa akan “mendanai pembelian dan pengantaran persenjataan serta peralatan lain ke sebuah negara yang sedang diserang”. Sikap tersebut dikemukakan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, guna menyikapi invasi Rusia ke Ukraina.

Selain mengirim persenjataan, Uni Eropa memberlakukan tiga sanksi baru yang mencakup pelarangan pesawat-pesawat Rusia di wilayah udara Uni Eropa, pelarangan “mesin media Kremlin”, serta pelebaran sanksi ke Belarus.

senjata ukraina Reuters Seorang serdadu Ukraina belajar menggunakan senjata penghancur bunker M141 yang dipasok Amerika Serikat, pada 24 Februari lalu. ukraina rusiaBBC

Baca Juga :  Sinergitas Kodam IM dengan Insan Pers

Negara-negara Barat menjanjikan bantuan untuk memperkuat sistem pertahanan Ukraina.

Swedia, misalnya, akan mengirim 5.000 unit senjata anti-tank, 5.000 pelindung tubuh, 5.000 helm, dan 135.000 paket ransum.

Pengiriman senjata ke negara yang sedang berkonflik, menurut Perdana Menteri Magdalena Andersson, adalah yang pertama kalinya dilakukan Swedia sejak invasi Uni Soviet ke Finlandia pada 1939.

Jerman juga mengumumkan akan mengirim 1.000 senjata antitank dan 500 rudal Stinger ke Ukraina.

Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC, Damien McGuinness, langkah tersebut bisa dibilang sebagai perubahan terbesar dalam kebijakan luar negeri Jerman sejak Perang Dunia II. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, langkah militer seperti itu tidak pernah terpikirkan oleh Jerman.

Dalam perkembangan lain:

  • Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan mengirim sistem persenjataan senilai $350juta – termasuk rudal anti-tank Javelin, sistem anti-pesawat dan perangkat perlindungan tubuh.
  • Sementara, Belanda mengumumkan akan memasok 50 senjata anti-tank Panzerfaust-3 dan 400 roket.

Presiden Vladimir PutinGetty ImagesPutin mengatakan pasukan nuklir diminta dalam status siaga tertinggi karena “para pejabat tinggi NATO membiarkan pernyataan-pernyataan yang agresif terhadap Rusia”.

Putin perintahkan pasukan nuklir strategis siaga

Presiden Vladimir Putin sebelumnya telah memerintahkan para komandan militer agar pasukan nuklir strategis Rusia bersiap siaga.

Perintah yang dikeluarkan Putin adalah agar pasukan ini dalam keadaan “siaga khusus”.

Dalam pertemuan dengan para pejabat militer senior di Kremlin, Putin mengatakan “negara-negara Barat telah mengambil tindakan-tindakan yang tidak bersahabat terhadap Rusia, termasuk dengan menerapkan sejumlah sanksi ekonomi ilegal”.

Putin mengatakan pasukan nuklir diminta dalam status siaga tertinggi karena “para pejabat tinggi NATO membiarkan pernyataan-pernyataan yang agresif terhadap Rusia”.

Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan perintah Putin menunjukkan Putin “meningkatkan eskalasi melalui tindakan-tindakan yang tidak bisa diterima”.

Wartawan keamanan BBC, Gordon Corera, mengatakan perintah Putin tersebut banyak diterjemahkan sebagai “sinyal ancaman penggunaan senjata nuklir jika Barat menghalangi Putin”.

Menaikkan status menjadi siaga membuat kemungkinan peluncuran senjata nuklir menjadi lebih cepat.

Tetapi bukan berarti Rusia “ada niat saat ini untuk menggunakan senjata nuklir”.

Rusia memiliki cadangan senjata nuklir terbesar di dunia tapi juga paham bahwa NATO mempunyai cadangan senjata yang cukup untuk menghancurkan Rusia.

Yang diinginkan Putin besar kemungkinan adalah mencegah NATO mendukung Ukraina dengan menimbulkan ketakutan dan menciptakan ambiguitas.

(ita/ita)



Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

BSI Jadi Bank Kustodian Syariah Pertama, Ini Manfaatnya

News

Gelombang Demonstrasi di Dunia Kecam Rusia Serang Ukraina

Lhokseumawe

Rakor Percepatan Vaksinasi, Kapolsek Kuta Makmur Minta Para Keuchik Tingkatkan Sosialisasi

News

Stefan Bradl Bongkar Penyebab Kecelakaan Marc Marquez di Sirkuit Mandalika

News

Dirut Geo Dipa Beberkan Kondisi Terkini 9 Orang Korban Kebocoran Gas PLTP Dieng

News

Sikat Wakil China, Ganda Putra Malaysia Juara German Open 2022

News

VIDEO: Putin Sebut Negara Barat Menderita karena Beri Sanksi Rusia

News

Dyah: Pemberian ASI Eksklusif Bukan Tindakan Kuno