Baca juga: Aplikasi Konsultan Perizinan Pertama di Indonesia Permudah Pelaku Bisnis
Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Sarinah, mengatakan bahwa Sarinah memiliki beberapa fasilitas dan kapasitas sebagai lokomotif UMKM menuju pasar global. PT Sarinah memiliki wadah, fasilitas, jejaring, manajemen, serta lembaga yang memandu UMKM untuk menumbuhkembangkan kualitas produk nasional dan kewirausahaannya melalui proses kurasi yang komprehensif. Lembaga ini dinamakan Sarinah Pandu yang merajut semua kapasitas dan fasilitas tersebut melalui kolaborasi dengan stakeholders.
Pelepasan ekspor ini merupakan komitmen dari perwujudan transformasi Sarinah dalam menumbuhkembangkan produk unggulan domestik. Pemasok komoditas ekspor tuna sirip kuning beku untuk ekspor ini adalah para nelayan dan UMKM mitra pemasok Sarinah yang telah terkurasi dan dipasarkan oleh unit usaha ekspor dan perdagangan PT Sarinah.
Nilai ekspor produk ini bernilai USD107.000 dengan volume yang mencapai 27 ton dengan jenis tuna sirip kuning beku. Ini merupakan ekspor perdana komoditas tuna dan yang perdana di tahun 2022 serta kerja sama dalam pembiayaan dari LPEI.
“Lebih dari itu, kolaborasi ini merupakan sinergi konkret dalam memperkuat strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan akses dan layanan keuangan bagi para pelaku usaha dalam negeri untuk merealisasikan ekspor. Dengan berbagai kemudahan yang difasilitasi oleh LPEI, diharapkan kolaborasi ini akan terus berkontribusi dalam mengakselerasi ekspor Tanah Air,” lanjutnya.
Pelepasan ekspor ada di 2 lokasi, yakni di Jakarta, tepatnya di Sarinah Trading House lantai 5 dan Warehouse Benoa, Bali.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso mengungkapkan bahwa kerja sama antara LPEI dan PT Sarinah ini sesuai dengan mandat LPEI untuk meningkatkan ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi khususnya bagi para UKM.
Lihat Juga: Menteri Teten: Sarinah Jadi Rumah Bagi UMKM untuk Lebih Berkelas