Baca juga: Bamsoet Apresiasi Kemudahan UMKM Peroleh Sertifikasi Halal
“Peningkatan penggunaan produk dalam negeri menjadi peluang bagi INKA untuk mengurangi devisa kita yang keluar,” kata Bambang saat melakukan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur, Kamis (26/5/2022).
Menurut Bambang, dalam situasi pandemi seperti ini negara harus menghemat devisa dan orientasinya adalah ekspor. Makanya, PT INKA didorong berorientasi ekspor supaya bisa menarik uang dan investasi.
Bambang menjelaskan dengan inovasi yang terus dilakukan, PT INKA mampu bersaing di pasar global dan menambah devisa negara. Mulai tahun 2024 pengadaan kereta rel listrik (KRL) tidak lagi bergantung kepada impor.
“Sepenuhnya bisa menggunakan produk dalam negeri dari INKA,” tegas Bambang.
INKA juga terus mengembangkan tingkat penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) sehingga dapat menurunkan harga jual. Dengan demikian memiliki peluang besar untuk masuk ke pasar ekspor.
Sesuai data, rata-rata produk kereta api buatan INKA memiliki TKDN antara 42-75 persen, tergantung jenisnya. Hal itu karena masih terdapat sejumlah komponen yang belum bisa dikerjakan di dalam negeri.
Lihat Juga: Kejar Target TKDN Hulu Migas 60% di 2022, SKK Migas Kembali Gelar Forum Kapnas