Kesampingkan Sanksi Barat, Arab Saudi Beri Sinyal Dukung Rusia di OPEC+ - NOA.co.id
   

Home / News

Senin, 23 Mei 2022 - 12:18 WIB

Kesampingkan Sanksi Barat, Arab Saudi Beri Sinyal Dukung Rusia di OPEC+

REDAKSI

RIYADHArab Saudi mengisyaratkan akan mendukung Rusia sebagai anggota produsen minyak OPEC + meskipun Barat terus memperketat sanksi terhadap Moskow. Sementara itu Uni Eropa (UE) bersiap menerapkan embargo impor minyak Rusia sebagai respons invasi di Ukraina.

Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan, kepada Financial Times bahwa Riyadh berharap “bisa mencapai kesepakatan dengan OPEC + … yang di dalamnya termasuk Rusia,” terangnya.

Ia juga bersikeras, dunia harus menghargai nilai-nilai dari aliansi produsen. Baca Juga:Ogah Genjot Produksi, OPEC Menampar Eropa di Tengah Rencana Embargo Minyak Rusia

Baca Juga :  Tolak Bayar Pakai Rubel, Rusia Akan Stop Pasokan Gas ke Belanda

Kesepakatan produksi minyak mentah baru masuk dalam agenda pertemuan selanjutnya OPEC +, karena kuota yang diberlakukan pada April 2020 akan berakhir dalam tiga bulan. Di sisi lain konsumen energi sedang bergulat dengan harga minyak pada level tertinggi dalam satu dekade.

Pernyataan Pangeran Abdulaziz menjadi sinyal penting dukungan bagi Rusia dari sekutu tradisional Amerika Serikat (AS) ketika Barat mencoba untuk mengisolasi negara itu. Produksi minyak Rusia diketahui mengalami penyusutan, menimbulkan pertanyaan tentang posisinya di dalam OPEC +.

Baca Juga :  PM Inggris ke Kyiv, Tambah Kendaraan Tempur dan Rudal buat Lawan Rusia

Riyadh sendiri telah menolak tekanan Barat untuk meningkatkan produksi minyak mentah sebagai upaya membantu menurunkan harga minyak dunia setelah invasi Rusia ke Ukraina. Sedangkan Arab Saudi bersikeras tidak ada kekurangan pasokan.

Pangeran Abdulaziz mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan seperti apa perjanjian baru mengingat ketidakpastian di pasar. Tapi Ia menambahkan, bahwa OPEC + akan meningkatkan produksi “jika permintaan meningkat”.

Baca Juga :  Zelensky Tawarkan Tukar Tahanan Sekutu Putin dengan Warga Ukraina

“Dengan malapetaka yang Anda lihat sekarang, terlalu dini untuk mencoba menentukan (kesepakatan),” kata Pangeran Abdulaziz dalam sebuah wawancara.

“Tapi apa yang kita tahu adalah apa yang telah berhasil kita berikan sudah cukup untuk mengatakan sejauh ini ada manfaat, ada nilai di sana, bekerja sama,” lanjutnya.

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Aceh Juara Umum Anugerah Pesona Indonesia 2021

News

BNNK Pijay Launching HaPeKu Bersinar Di Aleu Mee

News

IHSG Sesi I Tahan Banting di Atas 7.000, Saham Teknologi Keok

News

Gubernur Nova Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Aceh di Sulbar

News

Pemerintah Aceh Sampaikan Nota Keuangan Perubahan dan Ranqan APBA 2022 ke DPRA

News

Lindungi Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), Disbudpar Jalin Kerjasama dengan HAKA

News

Sebelas Hari Jelang Penutupan, Progres Pengerjaan Ruas Jalan 1 dan 2 Mendekati 100 Persen

Internasional

Ambil kembali Rohingya, kata Bangladesh kepada Myanmar di PBB