Bener Meriah – Kabupaten Bener Meriah kembali mencatatkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, pemerintah daerah tersebut berhasil meraih peringkat ketiga dalam kategori Implementasi Audit Kasus Stunting terbaik yang diumumkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, kepada Pj. Bupati Bener Meriah, Ir. Mohd Tanwier.
Ia didampingi Pj. Ketua PKK Bener Meriah, Yanna Syamsuddin, dan Plt. Sekretaris Dinas DP3AKB, Yulita Anggraini, SKM, M.Kes, dalam sebuah seremoni di Jakarta pada Senin (12/12/2024).
Keberhasilan ini tidak diraih secara instan. Penilaian dilakukan melalui berbagai tahapan evaluasi oleh BKKBN, dengan hasil akhir menempatkan Bener Meriah di posisi ketiga dengan skor 86,25, di bawah Kabupaten Wonosobo (96) dan Kota Surabaya (92,25).
Pencapaian ini menambah deretan prestasi Bener Meriah dalam upaya penanganan stunting. Sebelumnya, pada Juni 2024, Bener Meriah meraih peringkat kedua dalam pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Provinsi Aceh.
Penghargaan ini diterima oleh Pj. Sekretaris Daerah Bener Meriah saat itu, Khairmansyah, dalam acara di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.
Pada bulan yang sama, Bener Meriah juga menerima penghargaan Juara Harapan Satu dalam Implementasi Audit Kasus Stunting 5 Pasti (Aksi Pasti) seri Satu dan Dua di tingkat nasional. Penghargaan ini diterima oleh Pj. Bupati Haili Yoga di PO Hotel, Semarang.
Prestasi demi prestasi terus dicapai meski kepemimpinan kepala daerah silih berganti
Namun, siapa sosok di balik rangkaian keberhasilan ini? Kalimat ini mungkin tepat untuk menggambarkannya “Seperti angin yang menyejukkan, tak terlihat tetapi selalu dirasakan.”
Dialah Yulita Anggraini, Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan, dan Keluarga Sejahtera di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bener Meriah.
Sosok yang bekerja di balik layar ini adalah motor penggerak berbagai inovasi dan strategi penanganan stunting di kabupaten berhawa sejuk tersebut.
Inovasi dan Kiprah Yulita Anggraini
Yulita Anggraini dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dalam menjalankan tugasnya.
Salah satu inovasi yang ia gagas adalah strategi penanganan stunting sejak dini dengan fokus pada remaja dan calon pasangan usia muda.
Program ini diperkenalkan dalam pertemuan yang melibatkan berbagai pihak, seperti perwakilan MPU Bener Meriah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, hingga para camat dan Ketua APDESI.
Menurut Yulita, stunting tidak hanya tentang fisik pendek, tetapi juga berpengaruh pada kecerdasan anak, yang pada gilirannya akan memengaruhi kualitas kepemimpinan Indonesia pada era Indonesia Emas 2045.
“Jika seandainya yang menjadi pemimpin di tahun 2045 adalah anak-anak yang stunting, bagaimana kondisi negara kita nantinya?” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran sejak awal kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan bayi. Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Pj. Bupati Bener Meriah dan para pejabat daerah lainnya.
“Alhamdulillah, program ini telah dinilai dan sesuai dengan rencana bapak Pj. Bupati,” ungkap Yulita.
“Ibarat Akar di Dalam Tanah”
Yulita seperti akar di dalam tanah: tak terlihat, tetapi menopang pohon yang kokoh. Dedikasinya menjadi inspirasi bahwa orang yang bekerja tulus mungkin tidak selalu tampak di permukaan, tetapi kontribusinya sangat berarti.
Keberhasilan yang diraih Bener Meriah dalam berbagai penghargaan bukan sekadar pencapaian individu, tetapi hasil kerja keras tim di DP3AKB yang dipimpin oleh sosok seperti Yulita Anggraini.
Dengan keberadaan sosok-sosok seperti ini, masa depan Kabupaten Bener Meriah dalam menangani stunting semakin cerah.
Penulis: Sadikin
Editor: Amiruddin. MK