Kemlu RI Proses Evakuasi 159 WNI dari Lebanon - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / Internasional / Peristiwa

Kamis, 3 Oktober 2024 - 12:02 WIB

Kemlu RI Proses Evakuasi 159 WNI dari Lebanon

FARID ISMULLAH

Foto : Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. NOA.co.id/Farid Ismullah/FOTO/HO-Kemlu RI

Foto : Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. NOA.co.id/Farid Ismullah/FOTO/HO-Kemlu RI

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk segera mengevakuasi WNI dari Lebanon. Kemlu dan KBRI Beirut pun terus berusaha mendorong WNI agar mau dievakuasi.

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha awalnya menjelaskan bahwa KBRI Beirut sudah menggelar Siaga 1 di Lebanon Selatan. Namun, sejak 4 Agustus 2024 lalu, Siaga 1 diberlakukan untuk seluruh Lebanon, Kamis.

“KBRI Beirut telah menetapkan Siaga 1 untuk Lebanon selatan pada Oktober 2023 ketika pecah perang di Gaza. Status ditingkatkan menjadi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon pada tanggal 4 Agustus 2024,” Kata Judha kepada Kantor Berita NOA.co.id, 3 Oktober 2024.

Baca Juga :  Menlu Retno : Kunjungan saya ke CTBTO adalah salah satu bentuk komitmen Indonesia terhadap multilateralisme

Judha menuturkan bahwa sejauh ini sudah 25 WNI dievakuasi. Sementara mayoritas WNI lainnya memilih tetap tinggal karena pertimbangan pribadi.

“Sesuai rencana kontingensi, Kemlu dan KBRI Beirut telah mempersiapkan bantuan bagi para WNI. Sejak penetapan Siaga 1, KBRI Beirut telah berhasil mengevakuasi 25 WNI dan saat ini sudah berada di Indonesia. Sedangkan sebagian besar WNI lainnya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon dengan berbagai pertimbangan pribadi, ” katanya.

Ia menambahkan, Saat ini terdapat 159 WNI yg tercatat menetap di Lebanon. Mayoritas adalah WNI yg menikah dg warga negara setempat dan WNI mahasiswa.

Baca Juga :  Seluruh Rakyat Indonesia Mendukung Perjuangan Palestina  

“Kemlu dan KBRI Beirut telah memperbaharui imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi lokasi yg rawan, meminimalkan pergerakan hy utk hal yg esensial dan segera mengikuti proses evakuasi yg telah disiapkan KBRI Beirut,” Pungkasnya.

Diketahui, Senin (30/9), Kemlu dan KBRI Beirut kembali adakan pertemuan virtual dg para WNI di Lebanon untuj update situasi keamanan terakhir, menjelaskan langkah evakuasi dan mendorong para WNI untuk bersedia ikut proses evakuasi.

Sebelumnya, Israel terus melancarkan serangan ke Lebanon yang menyebabkan ribuan orang terbunuh. Presiden Jokowi pun memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk segera mengevakuasi WNI dari Lebanon.

Baca Juga :  Kemlu RI dan KDEI Taipei Terus Memantau dampak Gempa susulan di Huelien, Taiwan 

“Kementerian luar negeri, Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menjaga apa yang sudah saya sampaikan agar keselamatan perlindungan warga negara kita dinomorsatukan, mengeluarkan disegerakan,” ujar Jokowi di RSUD Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Rabu (2/10/2024).

Terkini, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Lebanon menjadi 1.030 dengan 6.352 cedera sejak 16 September.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang. Serangan udara besar-besaran baru-baru ini oleh Israel juga mengecewakan pemimpin kelompok Lebanon tersebut, Hassan Nasrallah.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Daerah

Sempat Viral, Akun FB Imran Sentosa Capah Diblokir

Peristiwa

Wakil Presiden Melepas Jamaah Haji Aceh di Bandara SIM

Internasional

Pemerintah Aceh Apresiasi dan Terima Kasih kepada Kemenlu RI serta KKP RI  

Internasional

UNHCR: Banyaknya Tantangan dalam Penjagaan Pengungsi Rohingya di Aceh  

News

Diduga Tersengat Listrik, Seorang Warga Ditemukan Tewas di Kebun Jagung

Internasional

Bantuan Indonesia Untuk Misi Kemanusian Palestina, Tiba di Jordania

Aceh Barat

Pemkab Aceh Barat Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Internasional

Menlu Retno : Tidak semua negara dapat menjadi mediator, tapi semua dapat berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!