Kemenko Polkam Tidak Akan Pandang Bulu Berantas Kasus Judi Online - noa.co.id
   

Home / Hukrim / Nasional

Rabu, 20 November 2024 - 18:18 WIB

Kemenko Polkam Tidak Akan Pandang Bulu Berantas Kasus Judi Online

FARID ISMULLAH

Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dengan tema “Memerangi Judi Online dan Kejahatan Baru Era Ekonomi Digital 5.0”, Jakarta, Selasa (19/11/2024). (Foto : Humas Kemenko Polkam).

Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dengan tema “Memerangi Judi Online dan Kejahatan Baru Era Ekonomi Digital 5.0”, Jakarta, Selasa (19/11/2024). (Foto : Humas Kemenko Polkam).

Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan memastikan Keamanan tidak akan memandang bulu dan tidak akan melakukan intervensi dalam mengungkap kasus perjudian yang berani yang melibatkan para oknum dari regulator maupun lembaga penegak hukum, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Letjen TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus yang dibacakan oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polkam Brigjen Pol. Asep Jenal Ahmadi saat menjadi pembicara kunci pada kegiatan Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dengan tema “Memerangi Judi Online dan Kejahatan Baru Era Ekonomi Digital 5.0” di Jakarta, 19 November 2024.

“Mulai dari hulu hingga hilirnya mata rantai bisnis perjudian online ini dapat kita berantas, termasuk penelusuran aliran dana hingga ke pihak-pihak yang menjadi operator utama atau pemilik manfaat dan Oleh karena itu, penyelesaian perjudian online ini perlu memiliki langkah strategi bersama dan kerja sama seluruh pihak berkepentingan,” kata Asep.

Baca Juga :  Bertemu Mendagri Australia, Menko Polkam Perkuat Kemitraan Kedua Negara

Kemenko Polkam telah memiliki berbagai langkah strategi pencegahan praktik perjudian online di Indonesia, mulai dari memasifkan pendidikan tentang bahaya perjudian online agar menciptakan kesadaran kolektif dan membangun resistensi komunitas terhadap godaan perjudian online. Kemudian, meringkus simpul-simpul aktor perjudian online, termasuk yang memfasilitasi iklan, promosi hingga konten perjudian online, serta memutus akses yang menghubungkan pihak pemain dengan sistem perjudian online dan akses sistem pembayaran perjudian online. Terakhir, dengan memberikan hukuman berat kepada pihak yang tidak patuh terhadap imbauan dan larangan perjudian online.

“Dengan menyadari bahwa judi online memiliki sifat transnasional dan melibatkan berbagai penipuan, untuk itu saya menekankan bahwa pentingnya peran serta masyarakat dalam membendung perjudian. Salah satu pengamanan yang paling penting adalah pengamanan dari masyarakat serta pengamanan pribadi. Keterlibatan aktif dari seluruh lapisan masyarakat berperan kritis dalam upaya membangun pertahanan nasional terhadap perjudian online,” Terangnya.

Baca Juga :  Ke Timor Leste, Menko Polkam Perkuat Hubungan dan Persahabatan Antar Negara

Pada kesempatan itu, Asep menyampaikan bahwa penanganan perjudian online harus dilakukan secara komprehensif, serta langkah mitigasi terhadap perkembangan pola baru kejahatan keuangan lainnya yang terus perlu diwaspadai, khususnya di era 5.0 ini. Karena penggunaan kecanggihan teknologi saat ini dengan kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan seperti DeepFake dapat memberikan ancaman baru dan tantangan dalam penanganan tindak pidana pencucian uang maupun tindak pidana asal lainnya, seperti cyber Fraud, scam, human trafficking, dan kejahatan berbasis teknologi lainnya.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran serta memperkuat sinergitas antar pemangku kepentingan sebagai wujud nyata konsistensi dan keinginan pemerintah dalam memberantas kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme serta upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Asep.

Baca Juga :  Dewan Pers Selesaikan Kasus Pengaduan Pemberitaan di Malang

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid menegaskan, pemerintah mengambil langkah tegas untuk memberantas judi online. Pada saat ini, Komdigi mendapat tugas untuk mengawal yaitu dari sisi pencegahan.

“Banyak yang beranggapan bahwa penindakan ada di Komdigi, namun saya sampaikan bahwa tugas Komidigi hanya sebatas pencegahan. Namun jika ada masyarakat yang ingin curhat maka bisa disampaikan langsung dan kami akan menampungnya,” kata Meutya.

Sementara itu, Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, tanpa intervensi Satgas, pertumbuhan judi online di tahun 2024 bisa diprediksi akan meningkat 200% dibubarkan pada tahun 2023. “Untuk menurunkan pertumbuhan judi online di tahun 2024, perlunya intervensi pemerintah yaitu melalui Satgas,” katanya.

Editor: Amiruddin. MK

Share :

Baca Juga

Hukrim

Misteri Kaburnya 24 Imigran Rohingya dari Aceh Selatan

Hukrim

Gakkum KLHK Tindak WNA Korea Selatan Pelaku Tambang Ilegal dalam kawasan Hutan Lindung

Hukrim

Cegah Calon PMI Jadi Korban Perdagangan Orang, 146 Personel Imigrasi Kawal Desa Binaan

Nasional

LPBH NU, LBH Ansor, dan HIPMI Bela H. Maming dan Minta Komisi Yudisial Pantau Persidangan Tipikor di Banjarmasin

Nasional

Kurangi Beban Jalan Tol dan Arteri, Kapolri Lepas 434 Bus Mudik Gratis Polri Presisi

Hukrim

Polres Lhokseumawe Ringkus Terduga Pelaku Penyalahgunaan Sabu

Nasional

Ratusan Satwa Kembali ke Cagar Alam

Hukrim

Kapolresta Banda Aceh Kembalikan Beberapa Sepeda Motor Warga