NOA l Abdya – Pelabuhan Teluk Surin Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan segera terwujud menyusul penandatanganan perjanjian tentang pengelolaan dan pemanfaatan lokasi pembangunan Pelabuhan Teluk Surin dan kawasan industri terpadu tersebut, Jum’at (12/11/2021).
Perjanjian itu ditandatangani langsung oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim atasnama Pemkab Abdya dengan PT Mitra Aceh Sejahtera (anak dari PT. Servo Group) atas nama Direktur Utama, A.Budiman di pendopo bupati setempat.
Prosesi penandatangan itu turut dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan kabupaten, Sekda, kepala SKPK, tokoh masyarakat, serta juga dihadiri pihak Komisaris Utama PT Pelindo IV, Fachry Ali, Ismi Aceh dan pejabat lainnya.
Widi Hartono pemilik Servo Group dalam kesempatan itu menyebutkan, tidak ada suatu daerah yang besar tanpa dukungan infrastruktur yang baik.
“Karena itu upaya kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk mencapai kemajuan,” kata Widi Hartono.
Dengan ditandatangani perjanjian tersebut, katanya, pihaknya akan langsung bekerja sesuai dengan yang direncanakan. “Semoga proses pembangunan Pelabuhan Teluk Surin cepat selesai seperti yang diharapkan,” sebut Widi.
Menurutnya, kehadiran pelabuhan teluk Surin yang berlokasi di kawasan Lama Tuha Kecamatan Kuala Batee, Abdya tersebut akan mampu menyerap banyak tenaga kerja di Abdya.
“Saya pikir program ini akan menjadi inisiator yang menjadikan Abdya sebagai daerah industri,” kata Widi.
Pelabuhan ini, lanjutnya, nantinya akan mengekspor hasil pertanian, pertambangan dan lainnya. “Program ini semoga cepat terlaksana dengan kolaborasi yang telah ditandatangani,” papar Widi.
Untuk tahap awal, katanya, pihaknya akan membangun pelabuhan sepanjang 450 meter, sedangkan total secara keseluruhan mencapai sekitar 1 Km dan lebar sekitar 150 meter.
“Konsep awalnya, PT Mitra Aceh Sejahtera akan membuat pelabuhan curah karena itu sangat berkaitan dengan apa yang dihasilkan di Abdya seperti produk pertanian, perkebunan dan pertambangan. Tahap selanjutnya adalah pelabuhan peti kemas yang diperuntukan bagi komoditi lainnya,” papar Widi.
Untuk target pengerjaan, sebutnya, pembangunan pertama memakan waktu sekitar 4 bulan. Sedangkan mengenai tenaga kerja, pihaknya akan menerapkan 90 persen tenaga lokal seperti yang dilakukan pihaknya di Aceh Barat.
“Kita akan memberikan semacam pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga kerja untuk lebih siap ditempatkan pada bidang-bidang yang diperlukan,” tandas Widi.
Sementara itu, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH usai menandatangani perjanjian tersebut mengatakan, konsep pembangunan Pelabuhan Teluk Surin memerlukan kerjasama yang luas dengan pihak swasta, politisi, pengusaha hingga tokoh masyarakat serta membutuhkan satu kesatuan yaitu kesejahteraan.
“Pemerintah tentunya bisa melakukan pembangunan pelabuhan dimaksud, namun membutuhkan waktu yang lama karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM), anggaran hingga kemampuan teknis,” kata Akmal Ibrahim.
Diakuinya, Abdya dari awal telah mendukung dunia usaha secara konkrit, contohnya pertama semua izin yang diurus tidak dikenakan biaya dan dia menjamin hal tersebut.
“Bukan hanya perizinan yang gratis, namun Pemkab Abdya juga memberikan kemudahan yaitu sebuah tempat usaha yang lengkap dengan perizinan,” tegas Akmal.
Lebih lanjut, Akmal menyebutkan, rekomendasi AMDAL juga digratiskan dan dokumen lainnya yang menyangkut dengan Pelabuhan Teluk Surin. “Secara tegas kami menyatakan memberi dukungan,” tegasnya.(RED).