Kegelisahan ‘menghantui’ situs-situs suci di Yerusalem usai bentrokan terjadi di sekitar masjid Al-Aqsa jelang Paskah Yahudi, Paskah Kristen, dan saat Ramadan berlangsung pada Jumat (16/4).
Tak hanya di gerbang masjid, bentrokan juga terjadi di pintu masuk Gerbang Singa ke Kota Tua.
Semua bermula ketika kelompok-kelompok kecil terlihat berjalan melalui Kota Tua menuju Gereja Makam Suci, yang diyakini umat Kristen sebagai tempat Yesus disalib.
Namun, di salah satu pintu masuk utama bagi umat Islam untuk memasuki masjid Al-Aqsa, polisi mencegah orang masuk.
Awalnya mereka hanya mengizinkan para lanjut usia untuk masuk dan mencegah para pemuda memasuki masjid. Mereka lalu menuduh para pemuda itu melanggar hukum.
“[Kekerasan itu terjadi] Saat puluhan pelanggar hukum dari para pemuda Palestina, beberapa dengan kepala tertutup, mulai berbaris di sekitar Temple Mount, dengan bendera Hamas dan Otoritas Palestina, melepas kembang api dan melempar batu,” kata polisi Israel dalam pernyataan resmi dikutip CNN pada Jumat (15/4).
Setelah bentrokan awal di pintu masjid, berdasarkan video yang beredar, polisi Israel memasuki gedung sekitar pukul 09.30.
Kepolisian Israel mengaku telah menangkap 300 orang di dalam masjid. Mereka diduga melempari batu dan membahayakan proses ibadah.
Menurut polisi, beberapa petugas dilarikan ke rumah sakit usai terkena lemparan batu
Pilihan Redaksi
|
Sementara itu, para jemaah tergeletak di tanah. Mereka terlihat seperti ditahan saat puluhan polisi Israel berdiri di depan mereka.
Sebelumnya, polisi Israel merilis video CCTV yang menunjukkan laki-laki bertopeng tampak bersiap bentrok. Dia terlihat menghancurkan batu dan mengumpulkannya dalam ember hitam.
Imbas insiden tersebut, sedikitnya 150 orang luka-luka.
Menanggapi bentrokan itu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan kerusuhan di Temple Mount tak bisa diterima. “Itu bertentangan dengan semangat yang kami yakini,” kata dia.
Ketegangan diprediksi akan semakin meningkat usai milisi Palestina, Hamas, menuduh Israel melakukan serangkaian provokasi dan menyerukan kepada warga Palestina untuk mempertahankan masjid.
Pernyataan itu muncul, usai kelompok ekstremis Yahudi menyerukan pengorbanan hewan di Temple Mount sebagai tanda dimulainya Paskah.
Sementara itu, Rabbi Tembok Barat meminta para pemimpin Muslim bertindak menghentikan kekerasan, dan mengulangi penentangannya terhadap pengorbanan hewan ke Temple Mount.
Hamas kemudian memperbarui seruannya pada Jumat malam. Mereka meminta semua pihak bekerja sama mengatasi konflik ini.
Milisi Palestina itu juga meminta ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar warga Palestina diizinkan memasuki masjid secara cuma-cuma tanpa mendapat serangan.
“[Jemaah Palestina harus] diizinkan akses gratis ke masjid tanpa diserang pasukan pendudukan Israel,” demikian menurut Hamas dalam pernyataan resmi.
(isa/chri)
[Gambas:Video CNN]