Kartu Prakerja Jadi Kisah Sukses Transformasi Pelayanan Publik dan Terobosan Inklusi Keuangan - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Rabu, 15 Juni 2022 - 16:40 WIB

Kartu Prakerja Jadi Kisah Sukses Transformasi Pelayanan Publik dan Terobosan Inklusi Keuangan

REDAKSI

JAKARTAProgram Kartu Prakerja merupakan salah satu kisah sukses Pemerintah Republik Indonesia dalam mentransformasikan pelayanan publik . Teknologi digital dan cara-cara inovatif yang biasa dilakukan oleh startup, diimplementasikan dalam Kartu Prakerja. Dari studi yang dilakukan oleh berbagai pihak, Kartu Prakerja juga menunjukkan manfaat berarti bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Bertemu Dubes Inggris, Menko Airlangga Banggakan Kartu Prakerja

Diawali dengan pengembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh Pemerintah, kemudian menyebabkan timbulnya perluasan penggunaan telepon seluler dan membantu industri teknologi informasi tumbuh secara signifikan. Kartu Prakerja memanfaatkan adanya perkembangan ini. Ekosistem pembelajaran berbasis kemitraan di Kartu Prakerja kemudian dibangun dengan melibatkan ratusan pemangku kepentingan.

“Saat ini, ratusan pemangku kepentingan terhubung melalui ekosistem dan lebih dari 12 juta penerima Kartu Prakerja di 514 kabupaten/kota telah dapat mendaftar, mengikuti kursus pelatihan, menerima sertifikat, mencari lowongan pekerjaan, dan melamar pekerjaan. Semuanya dilakukan 100% secara online, tanpa batasan ruang dan waktu,” ungkap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam webinar “Kartu Prakerja: Indonesia’s Digital Transformation and Financial Inclusion Breakthrough”, Rabu (15/6/2022).

Baca Juga :  Jokowi Berharap Program Kartu Prakerja Jadi Warisan yang Terus Dilanjutkan

Selain itu, Kartu Prakerja juga menawarkan insentif pasca pelatihan yang disalurkan melalui berbagai bank dan perusahaan fintech. Penerima dapat memilih sendiri saluran pembayaran dari Bank BNI, BCA, LinkAja, OVO, GoPay, atau Dana. Prakerja adalah pelopor pembayaran Government-to-Person (G2P) yang memanfaatkan fintech. Ini adalah salah satu cara Kartu Prakerja berperan dalam mempercepat inklusi keuangan.

Sebelum adanya penelitian bersama antara Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan World Bank, Program Kartu Prakerja telah diteliti oleh berbagai pihak independen. J-PAL South East Asia dan Presisi sebelumnya telah mendiseminasikan hasil penelitiannya. Masing-masing menyimpulkan bahwa program ini bermanfaat serta terbukti efektif dalam meningkatkan pembelajaran, kemampuan kerja, kewirausahaan, pendapatan, daya beli, dan inklusi keuangan.

Studi yang dilakukan oleh Presisi, yang didukung oleh Badan Kebijakan Fiskal, UNDP, dan Pemerintah Jepang, juga telah menemukan bukti ilmiah bahwa penerima manfaat perempuan, penerima manfaat yang tinggal di luar Jawa, dan penerima manfaat yang lulusan SMA atau lebih tinggi dan yang tinggal di area perkotaan yang sangat terbantu dengan adanya Program Kartu Prakerja.

Baca Juga :  Realisasi Inflasi Indonesia Terkendali, Menko Airlangga Mencermati Tekanan Eksternal

Baca Juga: Menko Airlangga: 120 Ribu PMI Sudah Manfaatkan Kartu Prakerja

Dengan dukungan yang terbukti secara ilmiah dalam adult learning, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pengurangan ketimpangan, pengangguran, dan kemitraan multi-stakeholder, Program Kartu Prakerja telah menerima apresiasi dari ADB, UNDP, UNESCO, dan lembaga penelitian lainnya. Program ini merupakan terobosan dalam transformasi digital dan inklusi keuangan di Indonesia.

Baca Juga :  Pertemuan Menko Airlangga-CEO Qualcomm: Perluas Peluang Investasi Bidang Digital

“Namun demikian, kami menyadari masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan Program Kartu Prakerja. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan lebih lanjut dari berbagai mitra, diantaranya Bank Indonesia, United Nations, World Bank, Kementerian dan Lembaga Indonesia, Pemerintah Daerah, universitas, LSM, AFTECH, dan stakeholders lainnya untuk menuju visi Indonesia Emas,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir secara virtual dalam webinar ini di antaranya World Bank Country Director for Indonesia and Timor-Leste Satu Kahkonen, dan Sekretaris Eksekutif TNP2K Suprayoga Hadi.

(akr)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Rangkuman Bursa Saham 17-20 Mei 2022: IHSG Sentuh 6.918 dan Kapitalisasi Naik 3,23%

News

Program Quick Wins Jumat Curhat, Kapolsek Susoh Lebih Akrab Dengan Warga

News

Ternyata Tidak Mudah Menjadi Generasi Kedua Crazy Rich, Ini Tantangannya

News

Pedas Menggigit! Harga Cabai Melangit Tembus Rp75.000 per Kg

News

23 Tenaga Kontrak Tahun 2023 Terima SK, Ini Pesan Plh. Kepala Sekretariat MAA

News

Menakar Risiko Kenaikan Gas Melon 3 Kg Bikin Ngeri-ngeri Sedap

News

Raih Rp1,45 Kuadriliun, Ekspor Migas Rusia Masih Surplus Dibanding Biaya Perang

News

Mau Kuliah di Bandung? Segini Biaya Makan, Kos hingga Naik Angkot

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!