Kadisnak Aceh Gelar Raker, Bahas Stabilitas Harga Daging Jelang Ramadhan - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Selasa, 14 Februari 2023 - 21:23 WIB

Kadisnak Aceh Gelar Raker, Bahas Stabilitas Harga Daging Jelang Ramadhan

REDAKSI

BANDA ACEH – Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, mengimbau dinas yang terkait dengan penyediaan daging meugang di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh untuk memantau ketersediaan dan stabilitas harga daging–terutama ternak besar–menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.

Imbauan itu disampaikan Zalsufran, dalam arahannya saat memimpin Rapat Koordinasi Ketersediaan Pangan Asal Hewani, Jelang Meugang Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, di ruang kerjanya dan diikuti secara daring oleh para aparatur terkait di kabupaten/kota se-Aceh, Selasa (14/2/2023) pagi. “Terkait ketersediaan stok daging ini penting, karena isu utama yang harus kita tanggulangi dan cegah adalah terkait inflasi, stunting dan kemiskinan. Ketiga hal tersebut sangat berkaitan dengan kita, terutama dengan urusan peternakan dan kesehatan hewan dan ketersediaan daging, karena meugang hanya sekitar sebulan lagi,” ujar Zalsufran.

Menurut Zalsufran, garansi ketersediaan daging ini juga untuk menjaga stabilitas harga. Jika pun nantinya suatu daerah tingkat ketersediaan sapi pedagingnya sedikit, maka dapat bekerjasama dengan kabupaten lain yang ketersediaannya berlebih, agar kebutuhan dan stok terpenuhi.

Baca Juga :  Tinjau RLH di Blangkejeren, Dyah Inginkan Peningkatan Mutu Hidup Penerima Manfaat

Oleh karena itu, Kadisnak Aceh mengimbau agar kabupaten yang memiliki stok daging berlebih dapat menginformasikan atau mengarahkan ke daerah yang stok dagingnya terhitung minim.

Secara khusus Zalsufran juga mengingatkan aparatur di Kabupaten Aceh Barat Daya untuk dapat mengendalikan harga daging jelang Ramadhan dan Idul Fitri, karena di daerah ini selalu menjadi daerah dengan harga daging meugang tertinggi di Aceh. “Mudah-mudahan aparatur di Abdya dapat mengatasi dan mengendalikan harga daging saat meugang agar tidak terjadi inflasi yang terlalu tinggi,” imbau Zalsufran.

Zalsufran juga mengingatkan, stabilitas harga juga ditopang oleh kondisi kesehatan hewan, karena jika banyak hewan yang sakit, maka ketersediaan stok daging akan turut menurun. Oleh karena itu, upaya penyemprotan kandang menjadi penting sebagai langkah pencegahan. “Segera lakukan penyemprotan ke kandang-kandang ternak milik warga, serta pastikan kondisi kesehatan ternak mereka. Jika ada ternak yang sakit segera ditangani, agar ketersediaan stok daging jelang meugang tercukupi,” kata Zalsufran.

Baca Juga :  Wakili Pj Gubernur Aceh, Sekda Taqwallah Hadiri Grand Launching Jakarta Internasional Stadium

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, Kadisnak Aceh sempat terjun langsung ke Aceh Besar dan Pidie untuk melakukan penyemprotan ke kandang ternak warga, sebagai upaya pencegahan agar ternak warga terhindar dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD). “Terus lakukan koordinasi antar kabupaten, terkait ketersediaan stok daging. Selain itu, chek point kita di wilayah perbatasan, yaitu Aceh Tamiang, Subulussalam dan Aceh Tenggara agar bisa bekerja lebih baik lagi dalam memantau alur ke luar dan masuknya ternak, sehingga benar-benar terjaga kesehatannya,” kata Zalsufran berpesan.

Baca Juga :  Aceh Culinary Festival 2023 Dimulai, Achmad Marzuki Ajak Masyarakat Nikmati Sensasi Kuliner Khas Aceh

Kadisnak mengungkapkan, berdasarkan data yang ada saat ini, jumlah hewan ternak yang terjangkit LSD sudah mencapai 5 ribuan ekor. “Jumlah ternak yang terjangkit LSD saat ini mencapai 5 ribuan ekor. Namun, semuanya sudah ditangani dengan baik karena upaya pengobatan sedang kita lakukan. Sedangkan PMK, Alhamdulillah sejak Oktober tahun lalu hingga saat ini, Aceh sudah zero case,” ungkap Zalsufran.

Zalsufran juga mengimbau aparatur terkait untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk segera melapor ke petugas kesehatan hewan terdekat, jika menemukan gejala penyakit pada ternaknya. “Penyemprotan dan vaksinasi serta penandaan hewan yang telah divaksin menjadi penting, sebagai bagian dari upaya pencegahan. Masyarakat juga harus mendapatkan informasi yang benar dan akurat agar tidak ragu memvaksin ternaknya,” pungkas Zalsufran. **

Share :

Baca Juga

News

Kelola Pelabuhan Bebas Sabang, Sulaiman: BPKS Berjalan Sendiri 
Bakal Calon Bupati Pidie Jaya Saiful Anwar ( tengah baju merah ) melakukan salam komando dengan Ketua DPC Partai Demokrat Pidie Jaya T. Guntara , SH, Meureudu (20/5/2024). ( Foto|Muhammad Rissan/NOA.co.id)

News

Partai Demokrat Pidie Jaya Terima Berkas Pendaftaran Pasangan Safar

News

Pj Gubernur Aceh Apresiasi Bimtek Dunia Usaha Anti Korupsi yang Diselenggarakan KPK

News

Ehemm! Pemerintah Kaji Pungutan Cukai pada BBM, Ban Karet, dan Deterjen

News

Gubernur Aceh Harapkan Musrenbang 2022 Lahirkan Program Berkualitas di Tahun Mendatang

News

Kemenkeu Pastikan Penyaluran BLT Minyak Goreng Tuntas Seminggu Sebelum Lebaran

News

Buka-bukaan Soal Anggaran Impor Kerbau, Buwas: Kita Tidak Minta Negara

News

Subsidi Energi Bengkak hingga Rp502 Triliun, Pengamat: Hapus Premium!

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!