NOA | Banda Aceh – Pemerintah Aceh masih terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak warga. Hingga saat ini, sebanyak 46.876 ternak warga dinyatakan telah sembuh dari PMK di seluruh Aceh.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Aceh Zalsufran, saat menyampaikan perkembangan terbaru penanganan PMK, di ruang kerjanya, Sabtu (17/9/2022).
“Saat ini upaya penanganan dan pencegahan PMK masih terus kita lakukan. Alhamdulillah, saat ini sebanyak 46.876 ekor ternak warga sudah sembuh Dari total 47.347 ternak warga yang terinveksi PMK,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai upaya pencegahan, saat ini Dinas Peternakan Aceh telah melakukan vaksinasi pada sebanyak 57.394 ternak warga di seluruh Aceh.
“Sudah 57.394 dosis vaksin kita suntikkan ke ternak warga, kini masih tersisa 107 ternak yang sakit, dan itu masih terus kita awasi. Selama PMK mewabah, sebanyak 300 ternak warga mati dan 64 lainnya harus kita lakukan pemotongan paksa,”ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Zalsufran juga menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kebijakan di seluruh kabupaten/kota yang telah secara bersama melakukan upaya penanganan PMK.
“Alhamdulillah, hingga saat ini apa yang kita lakukan bersama sukses mencegah dan menangani PMK, sehingga persentase kesembuhan PMK di Aceh sangat baik sejauh ini. Apresiasi juga kami sampaikan kepada Simeulue, Aceh Tengah dan Bener Meriah, yang hingga saat ini sukses mempertahankan daerahnya sebagai zona hijau atau tidak ada laporan kasus PMK,” tandasnya.
Kadisnak Aceh itu juga mengapresiasi keterlibatan, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah termasuk TNI-Polri, Perguruan Tinggi, serta Organisasi Profesi yang tergabung dalam Gugus Tugas PMK, dalam melakukan pengendalian PMK seperti bantuan vaksin, obat-obatan dan vitamin, desinfektan dan peralatan lainnya yang terus menerus dilakukan.
“Keberhasilan penanganan dan pencegahan PMK di Aceh, juga tidak terlepas dari dukungan dan sinergitas yang kokoh antara Pemerintah Aceh dan aparatur dari TNI, Polri serta para vaksinator, yang terlibat dan terjun langsung pada upaya penanganan dan pencegahan PMK di Aceh. Dengan sinergitas yang telah terjalin baik selama ini, kami optimis upaya kita wujudkan Indonesia bebas PMK akan mendapatkan hasil maksimal,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, upaya pencegahan dan penanganan PMK menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.
Beberapa waktu lalu, Pj Gubernur bahkan menugaskan Satgas Penanganan PMK Aceh untuk terjun langsung ke 23 kabupaten/kota, untuk memantau serta menyalurkan vaksin dan obat-obatan pendukung lainnya. (*)