Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., menegaskan bahwa kolaborasi antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan industri, serta peningkatan kompetensi guru, merupakan langkah strategis dalam mencetak lulusan berkualitas dan siap kerja. Menurutnya, sertifikasi guru kejuruan menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga standar kualitas pendidikan.
“Kami terus mendorong guru-guru SMK untuk mendapatkan sertifikasi di bidang keahlian masing-masing, khususnya dalam pendidikan kejuruan, agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan industri,” ujar Marthunis dalam presentasinya saat pertemuan dan diskusi dengan kepala sekolah, dewan guru dan pengawas di SMK 1 Banda Aceh, Selasa (1/10/2024).
Marthunis menekankan bahwa peningkatan kompetensi guru akan memperkuat pembelajaran berbasis proyek di SMK, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman praktis langsung dari para ahli di industri. Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan industri internasional, seperti perusahaan di Cina, untuk memberi siswa kesempatan terlibat dalam praktik dan servis peralatan industri.
“Kerjasama ini akan memberikan manfaat besar bagi siswa dalam memahami standar global dan meningkatkan keterampilan mereka,” tambahnya.
Marthunis juga menyoroti peran penting guru Bimbingan Konseling (BK) dalam mendukung pengembangan potensi siswa. Ia menjelaskan bahwa guru BK tidak hanya berperan sebagai pemecah masalah, tetapi juga sebagai pembimbing dalam mencapai tujuan akademik dan pengembangan diri siswa.
Lebih lanjut, Marthunis menegaskan komitmen Dinas Pendidikan Aceh untuk memastikan setiap lulusan SMK memiliki sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan bidang keahlian mereka.
“Kami ingin memastikan setiap lulusan SMK di Aceh mampu bersaing di dunia kerja, baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan bekal sertifikasi yang mereka peroleh,” jelasnya.
Ia juga berharap, dengan adanya kolaborasi antara sekolah, industri, dan universitas, pendidikan di SMK dapat terus berkembang, menghasilkan lulusan yang tidak hanya terampil, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan.
Selain itu, Marthunis menekankan pentingnya memperluas kesempatan bagi siswa untuk mengikuti program magang, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur pendidikan kejuruan di Aceh, termasuk penyediaan peralatan praktikum yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan sarana dan prasarana di SMK, khususnya dalam hal penyediaan peralatan praktikum yang sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Hal ini akan memastikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang relevan dan mendukung pemahaman mereka tentang proses industri modern,” tambah Marthunis.
Program magang, menurut Marthunis, tidak hanya memberi siswa pengalaman praktis, tetapi juga membantu mereka membangun jaringan profesional yang bermanfaat setelah lulus. “Oleh karena itu, bapak/ibu untuk terus menjalin kerjasama dengan berbagai industri di dalam dan luar negeri,” pungkasnya.
Editor: Amiruddin. MK