NOA | Banda Aceh – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadsibudpar) Aceh, Almuniza Kamal bertemu dengan pengurus Dewan Kesenian Aceh (DKA) untuk membicarakan pengembangan yang dilakukan lembaga tersebut, untuk memajukan kesenian Aceh.
DKA, kata Almuniza merupakan wadah para seniman dan budayawan di Aceh yang diharap bisa bersinergi dengan semua pihak dalam membina pelaku seni untuk terus berinovasi dalam berkarya.
Ia juga meminta agar DKA tidak sungkan untuk bisa memberi masukan dalam pengambilan kebijakan untuk menjalankan program-program kesenian dan budaya. Tentunya lewat kolaborasi antar pihak yang bisa mendukung pengembangan kesenian Aceh.
“Saya sangat berharap bahwa seniman-seniman juga budayawan yang ada di Aceh dapat saling mendukung satu sama lain, karena Aceh sangat kaya akan seni dan budaya. Kita tidak dapat bekerja sendirian untuk membina dan mengembangkan serta memajukan seni budaya Aceh,” kata Almuniza Kamal, Jumat, 15 Oktober 2022.
Dengan demikian, jika semua pihak saling bekerja sama demi memajukan seni budaya Aceh, maka akan dapat menjadi jembatan orang-orang di luar untuk bisa mengenal segala keunikan dan kekayaan tradisi Aceh.
“Seni budaya merupakan salah satu daya tarik orang-orang dari luar Aceh untuk datang ke Aceh. Sehingga dapat menjadi jembatan bagi orang-orang di luar Aceh untuk lebih mengenal Aceh,” lanjutnya.
Untuk itu Almuniza juga mendukung penuh rencana DKA dalam pengembangan kesenian lewat program yang telah dibuat, agar regenerasi pelaku seni di Aceh tetap hidup dan berjalan.
Sementara itu, Ketua DKA, Teuku Afifuddin menyampaikan, pihaknya tetap fokus untuk melakukan pembinaan bagi pelaku seni di Aceh. Salah satunya lewat program yang mereka gagas yaitu mendirikan rumah belajar seni.
“Dalam kepengurusan DKA kali ini salah satu program unggulan yang coba kami gagas adalah didirikannya Rumah Belajar Seni,” katanya.
Rumah belajar seni itu akan digerakkan di 23 kabupaten/kota se Aceh. Dengan harapan, bisa menjadi wadah bagi anak muda yang ingin berkarya di bidang kesenian. Program ini, kata dia diharap bisa menjadi pilot project ke depannya.
“Tahun depan kita akan mulai pilot project rumah belajar seni. Nantinya, bakat-bakat dari anak muda untuk berkesenian akan dibina dan dikembangkan, agar seni budaya Aceh tetap hidup dan bertumbuh, serta dapat dilanjutkan oleh para generasi berikutnya,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah mengembangkan program di bidang tari, lukis, musik, kriya, film, foto, dan beberapa kegiatan lainnya juga akan diberi wadah oleh DKA dalam berbagai bentuk kegiatan.
“Seluruh kegiatan ini kami harapkan nantinya, dapat dilakukan di 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh.” katanya.