Jurnalis peraih hadiah Nobel Perdamaian asal Rusia, Dmitry Muratov, mengaku diserang menggunakan cat merah saat berada di kereta pada Kamis (7/4).
Foto yang beredar di media sosial menunjukkan Muratov berlumuran cat merah di bagian kepala, baju, dan sekitar kompartemen tempat tidurnya di kereta tujuan Moskow-Samara.
“Mereka menuangkan cat minyak aseton di semua kompartemen dia. Mata dia iritasi,” demikian laporan surat kabar Rusia, Novaya Gazeta, yang dipimpin Muratov seperti dilansir Reuters.
Tak hanya menyiram cat merah, pelaku penyerangan juga meninggalkan pesan peringatan kepada Muratov.
“Muratov, ini untuk Anda dari anak-anak Anda,” tulis penyerang itu.
Pekan lalu, surat kabar Novaya Gazeta mengumumkan telah menangguhkan aktivitas online dan cetaknya sampai agresi di Ukraina berakhir. Pernyataan itu muncul setelah peringatan kedua dari pemerintah Rusia.
Sejumlah media independen di Rusia terus mengalami tekanan usai Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu.
Beberapa aktivis oposisi dilaporkan menerima ancaman tertulis di pintu-pintu apartemen mereka.
Rusia bahkan mengesahkan undang-undang baru yang semakin mengontrol ketat dan membatasi kebebasan media di negeri beruang merah, terutama mengenai laporan invasi Moskow ke Ukraina. UU itu bahkan dapat mengkriminalisasi media yang dinilai Rusia menyebarkan “berita palsu” soal perang di Ukraina.
Sejak pertama invasi hingga hari ini, rentetan ledakan terjadi di Ukraina. Pertempuran berkecamuk dan korban tewas terus berjatuhan.
Pembicaraan damai untuk mengakhiri perang juga sudah berulang kali dilakukan, namun tak menuai hasil yang signifikan.
Tempo hari Rusia mengklaim menarik pasukan dari ibu kota Ukraina, Kyiv, dan Chernihiv. Mereka mengaku akan fokus di wilayah timur seperti Donbas.
Sejumlah negara Barat menilai pasukan Rusia bergerak ke timur untuk menyusun strategi guna melakukan serangan baru.
(isa/rds)
[Gambas:Video CNN]