Inggris menyetujui penggunaan vaksin virus corona buatan manufaktur obat asal Austria-Prancis, Valneva, pada Kamis (14/4).
“Persetujuan telah diberikan setelah vaksin Valneva Covid-19 ditemukan memenuhi standar keamanan, kualitas, dan efektivitas yang dipersyaratkan,” kata Badan Pengawas Produk Obat dan Kesehatan Inggris, MHRA, melalui sebuah pernyataan.
Vaksin Covid-19 Valneva menggunakan teknologi tradisional yakni virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif.
Vaksin ini dapat disimpan pada suhu lemari es, yang berarti dapat digunakan di negara-negara di mana penyimpanan pada suhu yang sangat rendah tidak tersedia.
Bulan lalu, vaksin Valneva telah menerima persetujuan penggunaan darurat di Bahrain. Valneva telah berkomitmen memasok 1 juta dosis vaksin ke negara Teluk tersebut.
Valneva juga telah meneken perjanjian dengan Uni Eropa mengenai pasokan hingga 60 juta dosis vaksin pada 2022-2023.
“Komisi Independen untuk Pengobatan Manusia dan Kelompok Kerja Pakar Covid-19 telah mempertimbangkan dengan cermat bukti yang tersedia (dan) keseimbangan risiko manfaat adalah positif,” kata presiden MHRA, Munir Pirmohamed, dalam pernyataannya seperti dikutip AFP.
Pilihan Redaksi
|
Vaksin ini sampai saat ini diperuntukan bagi orang berusia 18-50 tahun sebanyak dua dosis dengan interval setidaknya 28 hari.
Valneva adalah vaksin corona keenam yang telah mendapat persetujuan dari Inggris setelah AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (Johnson & Johnson), dan Novavax.
Sementara itu, Inggris adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh pandemi global virus corona, yang menewaskan lebih dari 171.000 orang.
Lebih dari 92 persen populasi berusia 12 tahun atau lebih telah mendapatkan dosis vaksin, 86 persen dosis kedua, dan 68 persen booster.
(rds/bac)
[Gambas:Video CNN]