Baca Juga: Harga Energi Meroket, Inflasi Zona Euro Capai Rekor Tertinggi
Dilansir Reuters, Selasa (12/4/2022), inflasi AS tercatat selalu berada di atas 6% selama 6 bulan berturut-turut. Angka inflasi tinggi sejak pandemi bertambah kuat seiring peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina di mana AS melibatkan diri dengan aneka sanksinya. Kebijakan tersebut semakin mendongkrak harga-harga komoditas energi, pangan, dan logam.
Laporan inflasi tersebut mengikuti data bulan lalu yang menunjukkan tingkat pengangguran turun ke level terendah 2 tahun di 3,6% pada bulan Maret. Inflasi yang tinggi dan The Fed telah membuat pasar obligasi AS semakin khawatir bakal terjadi resesi.
Baca Juga: Ancaman Inflasi Imbas Invasi Rusia ke Ukraina
Sebelumnya pada April lalu, yield curve/kurva imbal hasil pasar obligasi AS sempat mengalami kondisi terbalik atau inverted di mana US treasury 2 tahun lebih tinggi dari imbal hasil US treasury 10 tahun, sebuah sinyal yang banyak ekonom menilai tak pernah salah memprediksi resesi.