Baca juga: IHSG Besok Diramal Melaju, Analis: Waspada Sentimen Inflasi dan Suku Bunga
“IHSG berhasil melanjutkan penguatan kembali di atas resistance 6.902, maka sekarang level 7.000 adalah resistance penentu apakah IHSG akan memiliki tren tersendiri atau tidak,” kata William dalam outlook WH Project, dikutip Senin (23/5/2022).
William mewaspadai adanya tekanan jual dengan mengacu pada kondisi nilai transaksi yang menurun. Menurutnya, terdapat indikasi bahwa penguatan indeks masih belum relatif kuat.
Sebagai informasi, rata-rata nilai transaksi harian bursa pekan lalu turun 17,08% sebesar Rp16,9 triliun, dari pekan sebelumnya Rp20,4 triliun. Rata-rata frekuensi harian juga turun 6,76% menjadi 1.414.820 dari 1.517.364.
Kendati demikian, volume transaksi tumbuh dari semula 21,5 miliar saham menjadi Rp22,6 miliar saham.
“Jika nilai transaksi menurun di saat IHSG menguat, maka hal ini memperlihatkan pelaku pasar masih waspada dengan kondisi pasar, atau penguatan ini dipimpin oleh saham-saham yang secara kebetulan bobotnya besar terhadap IHSG sehingga terlihat seperti pasar yang sudah bullish kembali,” ungkapnya.
Secara teknikal, William membaca indeks akan bergerak mixed dan cenderung menguat di area 6.756-7.000. Apabila indeks “percaya diri” melanjutkan kenaikannya, dia menilai pasar akan mencoba mengabaikan sentimen suku bunga The Fed, meskipun belum jelas berapa lama daya tahannya.
Lihat Juga: IHSG Akhir Pekan Ini Dibuka Menghijau di Level 6.839