Hutan Lindung 'Ibu Kota' Orangutan Sumatra di Aceh Singkil Kian Kritis - NOA.co.id
   

Home / Daerah

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:08 WIB

Hutan Lindung ‘Ibu Kota’ Orangutan Sumatra di Aceh Singkil Kian Kritis

REDAKSI

Orangutan sumatra di Aceh Singkil terancam habitatnya karena pebabatan hutan di kawasan tersebut dalam 5 tahun terakhir. (Foto: Syifa Yulinnas/Antara Foto via REUTERS)

Orangutan sumatra di Aceh Singkil terancam habitatnya karena pebabatan hutan di kawasan tersebut dalam 5 tahun terakhir. (Foto: Syifa Yulinnas/Antara Foto via REUTERS)

Aceh Singkil – Perusakan terus-menerus terhadap hutan wilayah Aceh Singkil menyebabkan habitat lindung terbesar populasi orangutan sumatra semakin kritis. Sejak 2019, aktivitas pembukaan hutan berlangsung sangat masif meskipun wilayah ini merupakan suaka margasatwa yang dilindungi.

Pegiat konservasi mengkhawatirkan tingkat kerusakan ini akan merusak bukan hanya kekayaan hayati tetapi juga satwa ikonik seperti orangutan sumatra. Satwa dilindungi ini populasinya terus menurun dari tahun ke tahun. Pembabatan hutan berlangsung masif sejak maraknya pembukaan kebun sawit tahun 2019.

Manajer Sistem Informasi Geografis Yayasan Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA) Lukmanul Hakim mengatakan dalam catatan lembaganya, hingga Juni 2024 ini luas hutan yang hilang sekitar 2.030 hektare.

Ketua HakA Farwiza Farhan mengatakan bahkan tahun 2023 saja, dalam setahun 834 hektare hutan dibabat.

Baca Juga :  Kejari Pidie Jaya Amankan Uang BOS Hasil Tipikor di SMPN 1 Bandar Dua

“Padahal ini adalah ibukota untuk orangutan sumatra. Satu-satunya di dunia. Menurut BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) populasi per kilometer mencapai 5 ekor orangutan di hutan ini. Bayangkan apa dampaknya kehilangan lebih dari 2.000 hektar hutan terhadap populasi orangutan di situ,” kata Farwiza Farhan.

Suaka margasatwa

Hutan Rawa Singkil ditetapkan sebagai suaka margasatwa sejak 1998. Selain habitat surga bagi orangutan, wilayah ini juga merupakan pelindung satwa endemik seperti harimau Sumatera yang juga sedang menghadapi krisis populasi dan 122 jenis burung.

Suaka Margasatwa Rawa Singkil juga bernilai sangat tinggi sebagai benteng perubahan iklim karena merupakan wilayah gambut yang mampu menyimpan kandungan karbon sebanyak 175 juta ton yang ditaksir setara dengan nilai Rp6,4 triliun.

Baca Juga :  KPU RI Diminta Tunda SK KIP Sabang

Karena terletak di wilayah yang berbatasan langsung dengan tiga kabupaten, yakni Aceh Singkil, Aceh Selatan dan Subulussalam, suaka Margasatwa Aceh Singkil kerap dianggap seolah “wilayah tak bertuan”. Akibatnya pembabatan hutan besar-besaran tiap hari tak diketahui persis siapa pelakunya, meski diduga bukan merupakan warga lokal.

“Tiap kali kita bersuara soal ini, selalu ada upaya membenturkan usaha konservasi dengan warga lokal. Selalu dituduh kami mengutamakan hewan dari pada manusia,” kata juru kampanye HAkA Nurul Ikhsan.

Padahal menurutnya selama puluhan tahun, warga hidup berdampingan dengan hutan baik-baik saja. Baru setelah masif perluasan kebun sawit, eksploitasi hutan dilakukan besar-besaran.

Baca Juga :  Makdan : Oyon-Hamzah menang, Mari Bersinergi membangun Aceh Singkil

Hutan di Aceh adalah kawasan yang krusial bagi populasi orangutan Sumatera. Orangutan hanya terdapat di sebagian kecil wilayah Malaysia dan Indonesia.

Dunia internasional diramaikan dengan pemberitaan tentang spesies “kera paling cerdas” yang terekam kamera tengah mengobati luka di mukanya sendiri dengan ramuan daun di hutan Mei lalu. Rekaman itu di dapat dari kamera pemantau di hutan Rawa Kluet yang berdekatan dengan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh.

Populasi utama orangutan Sumatera saat ini terdapat di Rawa Kluet, Rawa Tripa dan Rawa Singkil. Orangutan Sumatera, Kalimantan dan Tapanuli saat ini masuk dalam daftar terancam kritis atau critically endangered (CR) dalam daftar Serikat Internasional untuk Pelestarian Alam (IUCN).

Editor: Amiruddin. MKSumber: https://cnbcindonesia.com

Share :

Baca Juga

Aceh Barat

Gelar Upacara Hari Pahlawan ke-79, Pj Bupati Ajak Teladani Semangat Juang Pahlawan

Aceh Barat

Kapolres Aceh Barat Ingatkan Pentingnya Operasi Patuh Seulawah 2024

Daerah

Mengenang 20 Tahun Tsunami, Ketua SPS Aceh Doa Bersama di Makam Sultan Kerajaan Daya

Daerah

Kementerian Kesehatan RI Apresiasi Keberhasilan Puskesmas Darul Kamal

Daerah

Pemkab Aceh Besar Gelar Zikir Akbar untuk Menguatkan Keharmonisan dan Spiritualitas di Kota Jantho

Aceh Timur

Antisipasi Peredaran narkoba 24 Warga Lapas Kelas IIB Idi Jalani Tes Urine

Daerah

Kapolri Raih Penghargaan Extraordinary Dedication of Patriotism

Daerah

Berhasil Tangani Karhutla, Kapolres Nagan Raya Beri Penghargaan kepada Personel Polres Nagan Raya, Brimob, TNI, dan BPBD

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!