Hindari Krisis Gas, Jerman Desak Bank dan Klien Tetap Berbisnis dengan Gazprom - NOA.co.id
   

Home / News

Minggu, 10 April 2022 - 05:04 WIB

Hindari Krisis Gas, Jerman Desak Bank dan Klien Tetap Berbisnis dengan Gazprom

REDAKSI

BERLIN – Regulator Jerman yang mengendalikan unit Gazprom PJSC di negara itu mendesak bank dan mitra dagang untuk terus melakukan bisnis dengan perusahaan demi menghindari krisis pasar gas .

Dalam sebuah surat yang dikirim ke bank, mitra bisnis, penyedia layanan dan pelanggan Gazprom Germania GmbH dan anak perusahaannya, Federal Network Agency memperingatkan bahwa menghindari perusahaan dapat mengakibatkan potensi kebangkrutan.

Baca Juga: Ultimatum Eropa, Gazprom Beri Tahu Kliennya Cara Membayar Gas Rusia Pakai Rubel

Baca Juga :  Ukraina: Pasukan Rusia Siapkan Perang Hebat di Donbas

Keputusan itu bisa menghadirkan konsekuensi parah bagi pasar gas, termasuk gangguan aliran ke pelanggan dan menimbulkan ancaman terhadap keamanan pasokan.

“Tanpa memperoleh sumber daya atau menawarkan layanan, bisnis operasional akan berisiko, sementara tanpa akses ke sumber daya keuangan, kelompok itu dapat menghadapi kebangkrutan,” kata regulator, yang dikenal sebagai BNetzA dalam surat yang dilihat oleh Bloomberg.

Baca Juga :  Lebih dari 900 Mayat Dievakuasi dari Kyiv, Korban Sipil Serangan Rusia

“Konsekuensi sangat parah untuk sistem pasokan energi, tidak hanya dialami Jerman tetapi juga di Eropa,” sambungnya.

BNetzA mengkonfirmasi telah mengirimkan surat itu.

Anak perusahaan Gazprom di Eropa berada di bawah tekanan karena klien dan mitra bisnis menolak untuk melakukan bisnis dengan mereka sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Situasi ini diramalkan bakal mengguncang pasar energi dari Jerman hingga Inggris dan bahkan Singapura.

Baca Juga :  Ukraina Klaim Rudal Kapal Perang Rusia: Ini Kejutan

Sementara itu Jerman untuk sementara mengambil alih unit – yang memasok energi Wingas GmbH dan perusahaan penyimpanan gas – karena berusaha untuk menjaga keamanan pasokan gas. Gazprom Germania akan berada di bawah perwalian regulator energi Jerman hingga 30 September, seperti disampaikan Menteri Ekonomi Robert Habeck kepada wartawan di Berlin awal pekan ini.

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

News

Mengenal Lebih Dekat Apa Itu IMF, Sejarah dan Alasan Kehadirannya

News

Pj Gubernur Aceh Lantik Pj Bupati Abdya dan Bireuen

Nasional

Kapolri Kagum dengan Kraton Majapahit Jakarta yang Digagas Hendropriyono

News

IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Saham HMSP hingga WIKA Bisa Jadi Pertimbangan

News

Gandeng Satpol PP, Panwaslih Tertibkan APK Caleg di Aceh Tenggara

Aceh Barat Daya

Temuan Pansus DPRK di Setdakab Abdya, 53 Sepeda Motor Dinas Hilang Tak Terdata

News

Putra Mahkota Saudi Pangeran MbS Telepon Xi Jinping, Singgung Uighur

News

Akhiri Tugas Sebagai Sekda Aceh, Taqwallah Ucap Terima Kasih dan Minta Maaf