Harga Cabai dan Bawang Makin Mahal, Pedagang Sambal di Malang Menjerit - NOA.co.id
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3737086233511293
   

Home / News

Sabtu, 11 Juni 2022 - 15:00 WIB

Harga Cabai dan Bawang Makin Mahal, Pedagang Sambal di Malang Menjerit

REDAKSI

MALANG – Mahalnya harga cabai dan bawang merah membuat pengusaha sambal di Malang memangkas produksi. Penurunan produksi tersebut telah terjadi sejak awal Juni 2022 ketika harga cabai merah rawit menyentuh Rp90.000 per kilogram.

Pemilik salah satu produk sambal di Malang, Heni Wardhani mengungkapkan mahalnya harga cabai membuatnya mengurangi jumlah pembelian. Bila sebelumnya produk sambalnya membutuhkan satu kuintal cabai dikurangi jadi setengahnya.

“Kita kurangi setengahnya, kalau biasanya butuh satu kuintal tiap minggunya. Nggak banyak-banyak dulu, karena dapat harganya juga mahal. Saya dapat dari pemasoknya Rp85.000,” ujar Heni Wardhani ditemui MNC Portal Indonesia di rumahnya, pada Sabtu (11/6/2022).

Baca Juga :  Mudik Lebaran, Stasiun Gambir dan Senen Buka Layanan Vaksin Lengkap hingga Booster

Baca Juga: Alamak! Harga Cabai di Semarang Tembus Rp100.000 per Kg, 5 Biji Ditebus Rp2.000

Hal ini terpaksa Heni lakukan karena hampir seluruh jenis cabai yang jadi bahan baku utama sambalnya naik. Cabai rawit merah misalnya, Heni mendapat cabai dari pemasoknya sudah di harga Rp85.000 per kilogram, belum untuk harga cabai hijau kecil dan cabai merah besar.

Menurutnya, dengan harga tersebut dia merasa kesusahan dalam menyiasati beban operasional produksinya. Saat harga cabai di atas Rp50.000 per kilogramnya saja dianggapnya sudah memberatkan.

“Sempat turun di harga Rp55.000 per kilogram tetap susah. Apalagi kalau rawit mahal, biasanya cabai besar merah agak turun, cabai ijo juga turun. Yang paling tinggi rawit, rawit itu (naiknya) 90%, tapi sekarang semuanya naik,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pisah Sambut Kakankemenag, Salman Al Farisi: Indikator Keberhasilan Berpijak Kepada Berakhlak

Baca Juga: Wow! Cabai Setan di Pasar Cigasong Majalengka Sentuh Rp120 Ribu

Imbas dari pengurangan belanja cabai, produksi sambal dengan merek Mama Ni di rumah miliknya, yang berada di Perumahan Plaosan Permai Estate, Kelurahan Pandawangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang pun turun. Jika sebelumnya Heni mampu memproduksi 1.000 botol sambal dengan 23 varian rasanya, kini dikurangi.

Baca Juga :  Bappebti Buka Call Center Aduan Robot Trading, Catat Nomornya

“Kalau produksi kita tetap produksi setiap hari, cuma tidak nyetok banyak – banyak bisa sampai 1.000 sewaktu-waktu ada permintaan bisa langsung kirim, sekarang hanya memenuhi permintaan atau order,” jelasnya.

(nng)

Sumber Berita

Share :

Baca Juga

Daerah

Pj Bupati Nagan Raya Tutup Gelar TTG ke-25

News

Fasilitas tidak memadai, bayi pengungsi imigran etnis rohingya rawan terserang penyakit

News

Warga Pakistan Diminta Kurangi Minum Teh Demi Selamatkan Ekonomi

News

100 Majelis Pembimbing Gudep Ikut Orientasi Kepramukaan 

Daerah

Forkopimda Nagan Raya Laksanakan Silaturahmi Dan Latihan Menembak di Mako Batalyon C Pelopor

News

Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangungan Gugat Universitas Syiah Kuala

News

Industri Game Tumbuh Pesat, Kemenkominfo Hadirkan Kelas Podcast Bertema Gaming

News

Bappebti Buka Call Center Aduan Robot Trading, Catat Nomornya

You cannot copy content of this page

error: Content is protected !!