Banda Aceh – Pemerintah Aceh menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat provinsi aceh di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Jumat (15/11). Dijadiri oleh seluruh bupati dan walikota se aceh dengan hidangan khas masing-masing daerah.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Azwardi, turut didampingi beberapa kapala SKPK menyerahkan hidang raja (nasi maulid) kepada Gubernur Aceh. Prosesi penyerahan hidang maulid tersebut disaksikan oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan pendakwah kondang Ustaz Das’at Latif.
Azwardi menyatakan bahwa peringatan ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menjaga dan menghidupkan syiar Islam.
“Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud nyata dari upaya mempererat ukhuwah, memperkuat keimanan, dan menjaga nilai-nilai budaya Islam yang telah menjadi identitas luhur masyarakat Aceh sejak dahulu kala,” ucapnya.
Ia juga menyoroti tradisi perayaan Maulid Nabi di Aceh yang telah berlangsung sejak zaman Kerajaan Bandar Aceh Darussalam. Berdasarkan catatannya, Sultan Ali Mughayatsyah, pendiri kerajaan tersebut pada 12 Rabiul Awal 913 Hijriah atau 23 Juli 1507, mengamanatkan rakyat Aceh untuk merayakan Maulid Nabi selama tiga bulan sepuluh hari sebagai bentuk silaturahmi dengan makan kenduri.
Acara ini kata Azwardi, sekaligus menjadi ajang pelestarian budaya dan pengingat pentingnya nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat Aceh. Dengan melibatkan berbagai elemen, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. “Peringatan ini menjadi simbol kebersamaan dalam mempertahankan tradisi luhur yang diwariskan oleh para leluhur,” jelasnya
Acara ini dimeriahkan dengan tausiyah nya Ustaz Das’at Latif, yang mengajak masyarakat Aceh untuk terus meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Editor: Redaksi